Bahaya Marah
Tantangan menulis hari 46
# Tantangan gurusiana 365
Dalam kehidupan ini hal sulit bagi manusia untuk mengendalikannya adalah marah atau kemarahan. Marah berhubungan kondisi emosional manusia. Kesehatan semosional ini adalah kunci kesehatan tubuh kita. Marah merupakan emosi yang normal. Semua orang pasti pernah merasakannya. Emosi ini punya dampak positif, juga punya dampak negatif apalagi dilakukan secara berlebihan, bisa membuat rasa tidak nyaman, sampai menimbulkan gangguan kesehatan.
Marah dalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin. Banyak hal yang membuat manusia marah mulai dari masalah keluarga, pekerjaan, pergaulan, ekonomi, dan sebagainya. Bahkan rasa kesal yang bercampur dengan lelah, tak jarang mengakibatkan kekesalan seseorang jadi memuncak dan berujung pada rasa amarah. Jelas dari aspek kesehatan marah yang tak terkendali menimbulkan banyak penyakit yang utama sekali penyakit jantung, tekanan darah, sakit kepala, stress, pernapasan bahkan pencernaan , bahkan dapat menyebabkan stroke.
Menurut Jiande ( ahli kimia Prancis) dan Almasy (pakar psikologi amerika) telah melakukan penelitian dan menyimpulkan “ Bila perasaan seseorang yang sedang mengalami perubahan dratis seperti marah, cemburu, kecewa dan benci, maka akan banyak zat kimia yang berbahaya (racun) yang diekskresi dari dalam tubuh manusia” Bahkan nafas yang dikeluarkan darimulutnya sudah memiliki kandungan zat kimia yang tidak sama”.
Begitu banyak dampak yang ditimbulkan dari kemarahan, di samping penyakit jasmani yang berbahaya seperti jantung bahkan stroke. Juga dapat menganggu hubungan sosial manusia, seperti kebencian dan permusuhan. Tentang kemarahan itu Nabi SAW mengatakan: “Ingatlah bahwa marah itu adalah bara api yang terdapat dalam hati anak keturunan adam. Tidak kalian melihat warna merah kedua matanya dan urat-urat lehernya yang mengembang (ketika seseorang sedang marah)”.
Begitulah gambaran orang yang sedang marah. Dan hal itu berakibat buruk pada diri orang yang sedang marah tersebut. Baik secara fisik maupun psikis. Lahir maupun bathin.
Dengan menyadari bahaya marah bagi kesehatan dan hubungan sosial manusia, maka perlu kita hindari dengan berusaha mengendalikan kemarahan tersebut. Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada kita bila sedang marah, segera berwudhu (bersuci), supaya menjadi tenang. ”Sesungguhnya marah itu datangnya dari setan dan dia (setan) diciptakan dari api, dan api dapat dipadamkan dengan air. Karena itu jika salah seorang dari kalian marah maka berwudhulah” (HR. Ahmad)”.
Tuntunan yang diajarkan Nabi kepada umatnya untuk menjauhkan manusia dari sifat marah karena syetan sangat suka kepada orang yang marah dan ikut mengobar kemarahan manusia. Menahan amarah adalah termasuk dari berbuat Ihsan (baik) yang dianjurkan Nabi Saw sebagaimana dalam sabdanya, "Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat ihsan atas segala sesuatu”. Berlaku ihsan berarti juga melaksanakan perintah Allah serta menjauhi hal yang dilarang. Menjauhi marah juga berarti menjauhi sebab-sebab yang menjadikan seseorang itu marah.
Dengan berusaha mengendalikan kemarahan berarti kita telah menjaga kesehatan tubuh kita dari penyakit yang paling banyak merenggut nyawa manusia saat ini yaitu serangan jantung dan stroke. Kita harus menyadari tidak ada masalah yang selesai dengan marah. Namun dengan menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama maka, kemarahan bisa kita hindari.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar