Berbeda
Tantangan menulis hari ke 31
# Tantangan gurusiana 365
1 Syawal 1441 H, bertepatan hari Minggu tanggal 24 Mei 2020, seluruh umat Islam dibelahan bumi ini mengumandangkan takbir merayakan kemenangan setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa. Hari raya Idul Fitri adalah saat yang ditunggu-tunggu umat Islam dengan perasaan penuh suka cita. Dimana –mana terdengar gema takbir, tahmid dan tahlil. Mulai dari anak-anak sampai orang tua ikut merasakan kegembiraan hari raya idul Fitri ini. Tapi sekarang beda, tidak ada gema takbir dari jamaah masjid, remaja masjid dan masyarakat yang mengadakan pawai di malam takbiran. Gema takbir hanya terdengar dari pengeras suara masjid yang berasal dari VCD atau Tape.
Umat Islam biasanya berbondong-bondong keluar rumah menuju masjid atau lapangan untuk melaksanakan sholat Id. Anak-anak bergembira dengan pakaian baru yang dipakainya. Tapi kali ini berbeda, pandemi covid 19 merobah segala-galanya. Kebanyakan melaksanakan sholat Id di rumah masing-masing, walaupun ada yang di mesjid tapi tak seberapa. Di hari yang seharusnya kita saling berkunjung mengikat tali silaturrahim dengan keluarga dekat, jauh, tetangga, sahabat dan teman. Tapi sekarang beda, tidak ada saling mengunjungi, tidak ada saling bermaafan dengan berjabat tangan.
Biasanya beberapa hari saat lebaran pintu rumah kita selalu terbuka, menunggu tamu yang datang ke rumah kita. Tapi sekarang pintu rumah tertutup. Tidak ada yang datang, tidak anak-anak yang datang silih berganti ke rumah kita. Mampir sebentar sekedar bersalaman dan mendapatkan yang katanya THR, tapi sekarang tidak terlihat anak-anak yang berjalan berombongan itu. Jalan sunyi, seolah tak ada manusia di sekitar kita. Pintu rumah tertutup.
Asing, begitu asing rasanya. Hanya perasaan sepi yang dirasakan, padahal di sekeliling kita ramai. Semua berobah, berobah karena wabah covid 19. Biasanya setiap lebaran kita pulang kampung, berkumpul dengan orang tua, saudara, anak, ponaan, bergembira bersama. Saling bercerita saling memberi, dan saling tertawa. Tapi sekarang itu tidak ada.
Tapi kita masih bersyukur, karena masih dikaruniai kesehatan oleh Allah SWT. Mereka yang terbaring di rumah sakit, tanpa saudara, tanpa orang tua di sisinya. Terbaring sendiri, hanya ditemani perawat dan dokter, karena mereka tak bisa dikunjungi. Dalam keberbedaan ini mungkin kita bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi saat ini. Hanya doa yang bisa kita persembahkan ke haribaan Allah SWT. Semoga virus covid 19 cepat berlalu. Dan segalanya kembali seperti semula. Aamiin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bun, selamat hari raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan bathin.
terima kasih bu..mohon maaf lahir dan bathin
Semua emang berbeda bu.. Smg hati kita mash smaa... Sama sama bersih dihari fitri ini. Amin
Iya bu...Aamiin
Selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir & batin bu...
sama-sama bu .terima kasih