Hikmah di Balik Sakit
Tantangan menulis hari ke 27
# Tantangan gurusiana 365
Setiap manusia selalu mendapat ujian atau cobaan dari Allah SWT. Tidak melihat siapa orangnya, kaya, miskin, berpangkat, rakyat biasa, taat beragama atau tidak. Tidak ada manusia yang tidak pernah tidak mendapat ujian dengan mengalami kesusahan dan kesedihan. Setiap ujian pasti Allah timpakan sesuai dengan kadar kemampuan hamba-Nya untuk menanggungnya, karena Allah tidak membebankan hamba-Nya di luar kemampuan hamba-Nya itu.
Ujian atau cobaan juga merupakan takdir Allah yang wajib kita terima dengan kesabaran, Alhamdulillah jika mampu diterima dengan ridha bahkan rasa syukur.
Salah satu bentuk ujian yang diberikan Allah SWT kepada manusia adalah penyakit. Penyakit yang Allah berikan kepada manusia bukan karena Allah SWT membencinya. Orang yang sakit selayaknya merasa bergembira karena penyakit yang ia rasakan akan menghapus dosa-dosanya. Nabi SAW bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya” .riBukha RH
Bahkan Rasulullah SAW juga mengatakan:Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya. HR Muslim
Wahai saudaraku yang sedang sakit, Bergembiralah dan jangan bersedih, hanya karena sakit tertusuk duri saja dosa-dosa kita terhapus. Sakitnya tertusuk duri tidak sebanding dengan sakit karena penyakit yang kita rasakan sekarang. bisa jadi dengan penyakit ini kita akan bersih dari dosa bahkan tidak mempunyai dosa sama sekali, kita tidak punya timbangan dosa, kita menjadi suci sebagaimana anak yang baru lahir. Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
“Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.” HR Ahmad Turmizi
Ketika ada orang mukmin sakit, sebelum ia menderita atas sakit yang datang menimpa, Allah sudah menyuruh empat malaikat terlebih dahulu mendatangi hamba yang akan sakit tersebut.
Allah menugaskan satu malaikat untuk menyedot kekuatan tubuh seseorang sehingga ia berubah menjadi lemah. Malaikat kedua diperintah untuk menyedot perasaan lezat di mulut seseorang sehingga ia tiba-tiba menjadi tidak enak saat makan apa pun.
Malaikat ketiga ditugaskan untuk mengambil cahaya wajah seseorang tersebut. Maka orang yang dicabut nur wajahnya, mukanya menjadi pucat pasi.
Dan yang keempat, Allah mengutus malaikat yang satunya untuk mengambil dosa-dosa orang yang sakit sehingga ia tidak lagi memiliki dosa.
Pada saat Allah menghendaki seorang hamba yang sakit tersebut untuk kembali sehat, Allah menyuruh ketiga malaikat mengembalikan hal-hal yang sebelumnya ia ambil. Hanya saja, Allah tidak mengutus malaikat yang mengambil dosa untuk mengembalikannya. Sehingga Malaikat pengambil dosa kemudian bersujud seraya melapor kepada Allah. “Ya Allah, Engkau telah mengutus empat malaikat. Engkau suruh mereka untuk mengembalikan atas apa yang sebelumnya mereka ambil. Namun mengapa Engkau tidak menyuruh hamba-Mu ini untuk turut serta mengembalikan?” Allah SWT menjawab, “Atas kemurahan dan kemuliaan-Ku, Aku tidak mau mengembalikan dosa kepada ia setelah Aku membikin ia kepayahan. Dan Allah menyuruh malaikat membuang dosa tersebut ke laut.
Betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada orang yang sakit. Mungkin ada beberapa dari kita yang tatkala tertimpa penyakit bersedih karena tidak bisa malakukan aktivitas, tidak bisa belajar, tidak bisa mencari nafkah dan tidak bisa melakukan ibadah sehari-hari yang biasa kita lakukan. Bergembiralah karena Allah ternyata tetap menuliskan pahala ibadah bagi kita yang biasa kita lakukan sehari-hari. Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
alihi wa sallam bersabda,
إذا مرض العبد أو سافر كتب له مثل ما كان يعمل مقيما صحيحا
“Apabila seorang hamba sakit atau sedang melakukan safar, Allah akan menuliskan baginya pahala seperti saat ia lakukan ibadah di masa sehat dan bermukim.” HR.Bukhari
Subhanallah, kita sedang berbaring dan beristirahat akan tetapi pahala kita terus mengalir, apalagi yang menghalangi anda untuk tidak bergembira wahai saudaraku yang sedang sakit. Semua kebaikan saat sakit bisa kita dapatkan jika kita menerima sakit dengan kesabaran dan tidak berkeluh kesah apalagi berburuk sangka kepada Allah SWT.
Yakinlah wahai saudaraku, bersama kesulitan ada kemudahan itu adalah janji Allah SWT. Selalulah berikhtiar dengan berobat, namun jangan berobat dengan cara yang bertentangan dengan syariat Islam. Mintalah ampunan kepada Allah SWT. Mungkin saat kita sehat kita lalai dari mengingat Allah SWT. Dan selalulah optimis karena Allah tidak menurunkan penyakit kecuali bersama obatnya. Karena hanya Allah yang maha tahu akan obatnya, maka mintalah pertolongan Allah SWT.
Jika kita sedang sakit, yang teringat adalah kematian, ingat wahai saudaraku, kematian bukan karena sakit tapi karena ajalnya telah sampai. Berapa banyak orang yang diperkirakan meninggal karena penyakitnya parah, tetapi sembuh. Dan berapa banyak orang sehat sehat saja, tiba tiba kita dengar dia meninggal dunia. Jadi selalulah bersabar dan berikhtiar yang paling penting adalah meminta pertolongan Allah atau berdoa. Semoga saudara saya yang sedang sakit dimanapun ia berada semoga diangkat Allah SWT penyakitnya. Aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah..kiat hanya menjalani..maka jangan kita berburuk sangka kepada sang pencipta tehadap takdir yang kita jalani. Mksih bun
iya bu idra, kadang kita tidak sabar menghadapinya. terima kasih bu idra
terima kasih Rahmawati...mudah-mudahan ada manfaatnyo bagi awak basamo.
Subhanallah,,, sakit saja ada hikmahnya ya buk
Iya bu...begitulah kasih sayang allah kepada kita. Terima kasih bu
Super sekali wat...tausyiah yang sangat mencerahkan trims..
terima kasih Rahmawati.