“Sedekah yang Dinanti”

Bapak yang sudah paroh baya itu bernama Pak Ramlan. Rumahnya terletak di depan sekolah sebuah yayasan Islam tempatnya mengajar. Sehari harinya beliau juga bertindak sebagai imam mesjid dikompleh itu. Kedatangannya ke mesjid dengan mengendarai sepeda motor sangat ditunggu-tunggu oleh sekawanan kucing (jumlahnya sekitar 30 ekor) yang berada di areal sekolah.

Seperti hari kemaren beliau hendak melaksanakan salat Zuhur.Saat bunyi suara motornya mendekati pekarangan sekolah sekawanan kucing yang datang dari berbagai penjuru di sekolah itu berlari mengejar sepeda motor yang sedang melaju kencang. Melihat hal itu otomatis pak Ramlan memberhentikan sepeda motornya tepat di halaman mesjid yang sangat luas itu. Pojok dibawah tangga mesjid merupakan daerah tempat pembagian makanannya. Dua bungkus plastik asoy selalu tergantung di stang sepeda motornya berisi nasi bercampur ikan dan pakan berupa pelet.

Hari ini saat salat Zuhur kembali sepeda motor yang ditandai bunyinya oleh sekawan kucing itu memasuki halaman mesjid. Serempak kucing kucing itu berkerumun mengejar dan mengelilinginya. Namun sayang hari itu tak ada makanan karena yang datang adalah anaknya Pak Ramlan. Suara riuh kucing yang lapar itu membuat hati siapa saja yang mendengarnya terenyuh. Mulai saat itu Pak Ramlan selalu menyediakan pakan kucing dari pelet didalam jok motornya dan siapa saja yang membawa motornya bisa memberi makan kucing jika beliau tidak ada. Sedekah yang indah dan bermanfaat.

Pekanbaru, 22 Juni 2020