Oleh: Nurzaitun.

Menghadiri Pentas seni.

Hari ini betul-betul hari bahagia bagi diriku. Gimana tidak, hari ini adalah hari perdana anak semata wayangku naik ke atas pentas untuk menari.

Bagi diriku, dia sudah berani tampil di atas panggung tanpa menangis, tanpa harus ditemani maknya, sudah sangat luar biasa. Soal tidak menghafal semua gerakan tari, itu tak masalah bagi diriku. Yang penting, dia sudah berani tampil, sudah cukup.

Awalnya sih, tidak boleh masuk orang tua murid ke dalam gedung pentas seni tersebut. Hanya guru dan muridnya saja yang diperkenankan masuk.Tapi, dengan perjuangan kepala Raudhatul Athfal (RA), Alhamdulillah, akhirnya pada pukul 10:58 WIB, masuk WA dari wali kelas anak, orang tua diberikan izin untuk masuk gedung, dengan syarat: menonton penampilan RA anaknya saja. Setelah itu keluar. Ini semua, demi tidak berkerumunan.

Dengan sangat senang hati ini membaca WA tersebut. Bergegas meminta izin di sekolah untuk pulang lebih awal, demi menyaksikan anak tampil di atas panggung.

Ini adalah hari yang berkesan seumur hidup, bagi anakku. Jika saya tidak hadir, lalu wali murid lainnya hadir, gimana perasaan anak saya? Memang tak protes, tapi, hati dia pasti sedih.

Itulah yang membuat saya segera minta izin dari tempat ngajar, menuju ke gedung Taman Budaya, Banda Aceh tersebut. Alhamdulillah, 20 menit dari sekolah saya, sudah sampai.

Sesampai disana, Alhamdulillah tidak telat. Tiga tampilan yang tampil dari RA lain, baru giliran RA anakku, yaitu RA Perwanida Banda Aceh, yang tampil.

Memang anakku tak melihat langsung saya ada disana sebelum mereka tampil. Tetapi rekaman yang saya rekam, menjadi saksi seumur hidupnya, bahwa memang benar, saya ada disaat dia tampil.

Alhamdulillah, ketika turun dari panggung, dan berbaris keluar untuk kembali ke sekolah RA, kami jumpa. Walaupun tidak langsung bisa pulang dengan orang tua masing-masing, tetapi, raut wajah anakku tersenyum indah, melihat kehadiran saya tadi disana.

Terima kasih ya Allah... Atas kesempatan bisa melihat anak tampil hari ini. Karena kegiatan hari ini, tidak bisa diulangi esok hari.

Banda Aceh, 24 Februari 2022.