Ketika Nia Marah

Mentari baru saja bangkit dari peraduannya, embun masih tidur didaun rimbun, ayam jantan berkokok perlahan. Nia dengan wajah masam membereskan pakaiannya, dia masih menyimpan amarah pada Fendi suaminnya. Kejadian semalam begitu membekas.

"Aku mau pulang kerumah ibu, aku tak akan bisa membiarkan mas Fendi berlaku semaunnya padaku" Bisik hati Nia dengan emosi yang meletup-letup.

Sebenarnya masalahnya sepele hanya soal Fendi pulang terlambat dari kantor, dan lupa mengabari Nia kalau dia mampir ke rumah ustad. Adi untuk menyampaikan niatnya mengadakan pengajian dirumah dan meminta ustad Adi yabg mengisi tausiahnya.

Fendi benar-benar lupa mengabari, maklum laki-laki kadang hal seperti ini buat mereka tak penting dan urgand, tapi sebaliknya bagi Nia, hal yang sangat penting, dari sore ia sudah masak dan berdandan cantik, ia mencoba resep baru dan ingin suaminnya mencoba dan memujinya sebagai istri spesial tapi saat pulang Fendi sudah sangat lelah selesai mandi tak sempat bertanya dan ngobrol dengan Nia tapi ia ketiduran dan munculah masalah dipaginya.

Perlahan Fendi menghampiri Nia dan menyapanya lembut "sayang, itu baju mau dikemanain ? " disambut wajah masam Nia sambil berdengus.

Seketika Fendi menyadari ada yang tak biasa pada istrinya yang cantik ini, perlahan Fendi menghampiri duduk disamping Nia, diusapnya lembut punggung istrinya, perlahan ia mendaratkan kecupan lembut dikepala siistri. Nia kaget akan didekap dan diberi kecupan lembut, sepontak ia balas memeluk suaminya, dan tumpahlah air matanya, dengan suara tersekat ia menyandarkan wajahnya didada Fendi suaminnya.

"Mas jangan begitu lagi, aku sakit tau.., aku sudah capek masak, berdandan tapi mas pulang terlambat tanpa memberi kabar apapun. "

"Samapi rumah bukannya minta maaf dan menenangkan hatiku, mas mala langsung tidur , seakan tak peduli apa yang telah ku lakukan " Ucap nia dengan suara manja

Fendi tahu berarti kemarahan itu sudah hilang, tinggal Nia istri tercinta yang kadang memang masih terlihat sangat manja, Nia wanita yang menyimpan cinta begitu besar untuk suaminnya. Ia harua terus belajar memahami istrinya. Maafkan aku ya sayang, ucap Fendi sambil terua memeluk erat Nia.