Mengeluh

Hidup sering tak sesuai keinginan, jauh dari cita-cita dan harapan, membuat orang yang mengalami kehilangan gairah semangat menjalaninya.

Keluh kesah terlempar dari hati yang resah, hal ini wajar saja, justru tak wajah jika seseorang memendam semua rasa, duka, kecewa yang dialaminnya. Hal ini membahayakan bisa menjadi bom waktu yang terpendam, suatu saat meledak lebih dasyat. Dapat merugikan bukan hanya dirinya tapi orang - orang sekelilingnya.

Berkeluh kesah dapat meringankan beban yang menghimpit, membuat seseorang bisa lebih siap dengan perjuangan berikutnya, menyadari bahwa ia tak sendiri tapi banyak yang senasib.

Nah, bagaimana berkeluh kesah yang dibenarkan agama? Dan bisa menjadi obat dan serta jalan keluar dari keruetan yang dihadapi seseorang.

Ada beberapa hal yang perluh diperhatikan, diantaranya adalah pilih tempat yang tepat untuk berkeluh kesah, karena jika salah pilih tempat, makin bisa-bisa masalah kita bukannya selesai, tapi makin parah dan bisa jadi akan menjadi konsumsi publik, pergunjingan banyak orang.

Kita bisa memilih keluarga terdekat yang paham sifat dan karakternya. Pilihan lain yaitu ahlinya, orang yang memang profesional mengatasi masalah yang kita hadapi, misal soal keuangan ya carilah konsultan keuangan, masalah kejiwaan ya kepsikologi, begitu juga masalah lainnya.

Masalah adalah cobaan yang diberikan Tuhan untuk menguji tingkat keimanan seseorang.

Saat tak mampu lagi menyelesaikan sebuah masalah dan ingin berkeluh kesah maka tempat terbaik pada pemberi masalah yaitu Tuhan.

Tuhan telah mengukur kesanggupan tiap hambahnya dalam memberi cobaan, hanya bagaimana si manusia tersebut menyelesaikan masalahnnya, urusan kita bukan mencari penyelesaian masalah tapi seberapa kuat kita menghadapinya tanpa berkeluh kesah, sabar dan tawakal, kembalikan semua urusan pada Yang Maha Kuasa.

Nah, paham kan kemana tempat yang paling tepat bagi kita berkeluh kesah ? Sekaligus mendapatkan pertolongannya, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.

#salamberbagi