Takdir Seorang Penulis

Orang bilang terlalu PD saat saya memilih langka sendirian di tiap event, termasuk menerbitkan buku.

Saya termasuk orang yang tidak menyukai keroyokan, karena saya merasa, saya punya gaya sendiri dalam menulis dan begitupun tulisan - tulisan yang lahir memiliki ciri tersendiri.

Memang butuh biaya lebih untuk menerbitkan mandiri, jika kita berniat dan sungguh - sungguh pasti ada jalan.

Saya jarang berpikir soal uang, untung rugi dan lainnya. Buat saya pribadi tulisan saya sangat berharga, maka saat tulisan itu lahir melalui prosesnya yang jelas tak mudah, maka ini sebuah point penghargaan besar untuk diri sendiri, apa lagi kita yang berstatus PNS tiap tulisan punya nilai lebih dan manfaat yang besar, pengajuan kenaikan pangkat dan nilai diri bisa dilihat dari peran serta kita dalam sebuah aktifitas yang bermanfaat.

Jika ternyata buku kita ditakdirkan laku terjual, maka inilah bonus lain yang diperoleh, menulis bukan cuma soal buku itu laku tidak.

Tapi banyak proses yang membuat kita belajar dan kaya pengetahuan tentang seluk beluk penulisan dan penerbitan.

Lalui saja semuanya dengan senang, sampai saat ini saya sudah menerbitkan 13 buku secara individu, 2 buku antologi puisi keroyokan.

Belajar dari banyak penulis hebat, sukses menulis butuh proses yang panjang bukan instan, menulis saja untuk mengasa ketajaman berpikir kita, sisanya biarlah takdir yang memilih.

Cilacap, 8 Mei 2021