Tantangan Menulis

(Bagian Pertama)

Kali ini membutuhkan lima belas kali mengetik , agar tulisan tak hilang tiba-tiba dari layar komputer entah mengapa, semua yang diketik beserta ide yang tertuang hilang dengan begitu saja karena ketak sengajaan menekan tombol yang salah.

Ujian kesabaran untuk terus berjuang , menjadi tantangan tersendiri, kesal dan marah, jangan ditanya lagi tentang perasaan, tak mudah menangkap dan menuangkan ide dalam sebuah tulisan, membutuhkan konsentrasi, kemampuan mengembangkan alur tulisan dan sebagainnya.

Melihat teman kanan kiri asik dengan hp atau obrolan mereka yang ngalur ngidul tak karuan, ada rasa kesal yang frekuensinnya bertambah, tak mengerjakan apa-apa, yak menghasilkan apa-apa, santai bercerita tentang topik beragam yang tidak jelas. Tiba-tiba pikiran sadar bekerja semua yang dilakukan adalah pilihan hidup, mengapa harus mengerutuh mengeluh dengan keadaan yang ada.

hidup itu sebuah pilihan , jika ingin hidup santai, tak bermanfaat, tak menambah ilmu, tak mengasa ilmu, tak meninggalkan jejak dalam langka hidup kita, silakan pilih bersantai dan bersenda gurau ngobrol tak jelas, menjadi karyawan pada umumnnya bukan karyawan spesial yang berprestasi yang pandai memanfaatkan tiap waktu hidupnya dan merekamnnya menjadikan sebuah kenangan yang akan terbaca dimasa akan datang.

semua yang di muka bumi ini tak ada yang sia-sia, juga tulisan mu yang kau ciptakan dengan pergolakan hati yang tak mudah, perasaan yang naik turun, perjuangan lelah mengalahkan ego hatimu. Inilah kesabaran merangkai suksesmu kawan, Kesabaran itu Pahit kata orang bijak, karena itu tetaplah istiqomah menjaga kekuatan kesungguhan hatimu untuk berjuang.