YUK MENABUNG

Dari tahun ke tahun saya memperhatikan anak didik kami di tk, setiap hari meminta atau membawa uang saku rata-rata Rp.5.000,-. Jumlah yang cukup besar menurut saya, sebab mereka sudah mendapat sarapan dari rumah. Di sekolah anak juga mendapat makanan tambahan.

Tidak mengapa orangtua memberi saku kepada anak tetapi harus diingatkan jajan apa saja yang boleh dibeli. Ada baiknya juga orangtua menyampaikan kepada guru apa saja yang tidak boleh dimakan oleh anak. Nah melihat banyaknya anak yang membawa uang saku Rp.5.000,- saya berpikir apa yang harus dilakukan agar anak dapat mengambil manfaat dari uang saku mereka.

Akhirnya saya menyimpulkan bahwa uang saku anak harus ditabungkan. Selama ini orangtua memang selalu menabung di sekolah tapi saya ingin anak yang menabung dari uang saku mereka. Sebelumnya saya menerangkan kepada mereka bahwa anak-anak itu membawa uang saku cukup Rp.2.000,- saja. Jadi jika ada anak yang membawa uang saku lebih dari itu maka sisa uangnya akan diambil bu guru untuk ditabungkan.

Kesepakatan dicapai bersama anak-anak dan mereka menyetujuinya. Perlu diingat apapun peraturan yang akan dibuat harus dibicarakan dengan anak-anak. Kita membiasakan untuk berdiskusi, dengarkan apa pendapat mereka. Mulai saat itu maka anak-anak yang membawa uang diatas kesepakatan maka mereka dengan rela menyerahkan uangnya untuk ditabung.

Setiap hari Sabtu akan diumumkan berapa jumlah tabungan mereka. Akhirnya setiap anak berlomba-lomba menabung dari uang saku mereka, bahkan ada yang rela tidak jajan.

Alhamdulillah diakhir tahun ajaran dibagikanlah uang tabungan mereka. Terlihat dari wajah mereka rasa gembira menerima hasil menabung selama ini. Ternyata ada orangtua yang kaget melihat hasil tabungan anaknya, orangtua tidak menyangka anaknya bisa menyimpan uang sebanyak itu. Semoga kebiasaan ini terus berlanjut di sekolah mereka yang baru.

Tebing Tinggi, April 2020

#tantanganmenulisharike-19

#tantanganmenulisgurusianadanmediaguru