Nyi Rodiah,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan menulis hari ke-2 (ATHA SI ANAK CERDAS)

ATHA SI ANAK CERDAS

Aufa Athalla Putra nama lengkapnya, biasa dipanggila Atha. Dia anak tunggal, anaknya menyenangkan dan banyak bicara. Ibunya seorang guru di Taman Kanak-kanak rajin membacakan buku cerita kepadanya setiap malam sebelum tidur  sehingga Atha mempunyai banyak perbendaharaan kata, dan daya pikir kritis.

Pada suatu hari ibu guru di kelasnya bercerita tentang cita-cita. Semua anak ditanya satu persatu tentang cita-cita mereka. Ada yang menjawab mau jadi dokter, polisi, tentara, dan lain sebagainya. Ketika tiba giliran Atha dia menjawab dengan santainya bahwa cita-citanya ingin jadi orang kaya.  “Kenapa mau jadi orang kaya?” ibu guru kembali bertanya.

“Ya bu, kalau orang kaya kan banyak duit jadi Atha bisa beli apapun yang Atha mau,” jawabnya lagi.

Dilain kesempatan bu guru bercerita tentang kisah sejarah kelahiran nabi Muhammad Saw . Atha mendengarkan dengan begitu antusias, ketika bu guru bercerita dia tidak ada menyela sedikitpun. Ketika bu guru bertanya dengan yakin dia menjawab semua pertanyaan bu guru. Alhamdulillah jawabannya memuaskan. Diakhir sesi bu guru mengatakan “Siapa yang di rumah ada buku cerita tentang nabi Muhammad Saw”.  Anak-anak ada yang menjawab ada dan ada juga  menjawab tidak ada. Atha termasuk dalam bagian anak yang menjawab tidak ada.

Nah ibu guru mengatakan bahwa di Al Qur’an banyak terdapat kisah nabi dan rasul. Jika tidak punya bukunya anak-anak dapat minta tolong orangtua untuk membacakan kisah yang ada di Al Qur’an.  Apa yang terjadi dengan Atha?

Setiap pulang sekolah Atha selalu singgah ke rumah neneknya dulu, sore baru pulang ke rumah. Sampai di rumah neneknya Atha langsung minta sang nenek untuk membacakan kisah nabi yang ada di Al Qur’an. Tentu saja sinenek jadi kewalahan dengan permintaan Atha ini. Mana di rumah nenek nggak ada Al Qur’an yang ada terjemahannya. Gagal deh Atha mendengar kisah nabi dari sinenek. Akhirnya Atha bermain dengan sepupunya Nizam.

Sekali waktu Atha menonton film Dora Emon. Sifat kritisnya muncul, “Ma kenapa orang Dora Emon boleh duduk dibantal, Atha tidak boleh”. Mamanya menjawab ,”Karena itu sudah menjadi adat kebiasaan orang disana”. “Tapi kenapa Atha tidak boleh”. Akhirnya dijelaskan dengan panjang lebar bagaimana kebiasaan orang Jepang, karena Dora Emon adalah kartun dari negara Jepang.

Begitulah sedikit kisah tentang Aufa Athalla Putra. Anak yang cerdas, banyak bertanya dan selalu ingin tahu.

 

Tebing Tinggi, Maret 2020

#tantanganmenulisharike-2

#tantanganmenulisgurusianadanmediaguru

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu...Lanjut...doraemon alas duduknya bantal..Kita bantal untuk kepala..Lanjut...

24 Mar
Balas

Alhamdulillah

30 Mar



search

New Post