Sudah tak heran lagi dengan kecerdasan para ulama yg begitu cerdas dan mempunyai daya ingat yg luar biasa dalam mempelajari ilmu, terutama ilmu agama. Sebagai contoh iman abu Hanifah yang di usia di bawah 10 tahun sudah hafal Al Qur'an.

Begitu pula sosok ulama Badiuzzaman Syaikh Said Nursi yang hidup pada masa khilafah Turki Utsmani yang di pimpin oleh Sultan Abdul Hamid 2. Kecerdasan yang beliau miliki lah yang membuat saya terus menelusuri dan mencari biografi beliau. Saya sangat kagum dan tercengang ketika beliau di usia 15 tahun beliau sudah hafal kamus Al Muhith yang tebal ny 3 kali Al Qur'an.

Bukan hanya itu, Said Nursi hafal kitab maqomat Al Hariri hanya dengan 2 kali baca, jadi ketika dia baca sekali kitab itu ketika d baca ulang dia sudah hafal. Dan beliau sudah menghafal kitab kelas berat yaitu jam'ul jawami' dalam waktu sejuma'at ( seminggu ).

Lalu said Nursi d tanya oleh orang orang,

Said Nursi, Apa yang kau makan ko engkau bisa secerdas itu?

Lalu d jawab oleh Said Nursi, aku makan biasa saja. Tetapi ketika ibuku mau menyusui ku beliau mensucikan diri terlebih dahulu yaitu dengan berwudhu. Lalu ibu ku tidak pernah meninggalkan shalat tahajud kecuali dalam keadaan udzhur, dan ibu ku tidak pernah menginjakan kaki ny kebumi kecuali dalam keadaan suci. Serta kedua orang tua ku sangat menjaga diri dari pada perbuatan / hal hal yang syubhat walaupun sekecil apapun itu ( wira'i).