Nama : Kamsiah, S.Pd

Judul : Lupa Masker

Tema : Pengalaman tak terlupakan Covid 19

Wabah covid 19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Virus corona ini bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru hingga kematian. Virus corona ini sudah menyebar ke semua negara termaksud Indonesia. Khususnya kota Batam sudah berlakunya Sosial Distancing semenjak 5 bulan kebelakang. Sosial Distancing adalah menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain, menghindari kerumunan dan membatasi keluar rumah agar terhindar dari keramaian. Contohnya beberapa instansi sudah berlakunya kerja dari rumah jadi tetap di rumah saja tidak boleh keluar rumah, sebagian kegiatan ekonomi ditutup, adanya tempat cuci tangan di mana-mana dan penyuluhan pemerintah tentang protokol kesehatan bahkan satpol mengadakan razia bagi masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan. Saya sebagai masyarakat yang taat tentunya menjalankan peraturan pemerintah mengenai protokol kesehatan tersebut. Semenjak wabah virus corona ini menyerang kota Batam, saya sudah membeli beberapa masker yang polos bahkan bercorak dan membeli face shield untuk anak saya karena dia tidak nyaman menggunakan masker.

New normal sudah dilaksanakan selama 1 bulan belakangan ini. Kebetulan hari sabtu sore jadwal anak saya terapi okupasi di RS.Awal Bros, saya dan keluarga berencana untuk pergi ke rumah sakit sesuai jadwal yang ditentukan. Semua perlengkapan sudah disiapkan berupa masker, face shield punya anak2, Sampainya ketujuan saya dan anak-anak menggunakan faca shield (Alat Pelindung Muka) sedangkan ayah anak-anak menggunakan masker. Di pintu masuk RS.Awal Bros Batam kami disuruh cuci tangan dan memeriksa suhu badan kami, karena kami terbukti sehat security RS.Awal Bros mengizinkan kami masuk. Satu jam berlalu terapi anak saya selesai, karena waktu menunjukkan jam 06.00 sore jadi kami berencana menuju mesjid untuk melaksanakan salat magrib. Kami memilih salat magrib di mesjid Jabal Arafah Batam, sesampai tujuan kami tergesah-gesah turun dari mobil, ayahnya tetap menggunakan masker sedangkan saya dan anak2 lupa membawa face shield kami, tempat wudhu pun berbeda dan saya diperiksa tidak boleh masuk karena tidak menggunakan masker dan tidak membawa mukena. sambil menunggu ayah anak-anak selesai salat kami disuruh duduk di luar dan security Mesjid Jabal Arafah memberi saya masker. Selesai ayah anak-anak salat kamipun bergegas pulang karena mengejar waktu salat magrib keburu habis.

Jadi, walaupun sudah berlakunya new normal tetapi tetap harus mengikuti protokol pemerintah agar angka terkena dampak covid juga menurun. Itulah pentingnya masker bagi saya, Karena face shield gampang di lepas dan selalu lupa. Sedangkan masker selalu melekat di permukaan hidung dan mulut jadi tidak gampang lupa. Karena kejadian peristiwa tersebut saya merasa malu dan sekarang saya selalu menggunakan masker dari pada face shield dan ke mana-mana membawa mukena. sekian dan terima kasih.