369. Panen Jahe
Mari sejenak kita menarik nafas dan mengucapkan syukur di dalam hati
Pagi yang masih terasa dingin dengan buncah bahagia
Menyaksikan rumpun-rumpun rimpang jahe bergelimpangan sebesar jemari kaki
mereka seolah tersenyum mempersembahkan diri karena telah dirawat dan dijaga
Selamat ya, petani jahe terhebat abad ini telah hadir
Dengan tangan dingin, ketekunan dan doa tiada henti
Berharap keselamatan bagi seluruh kehidupan setelah tabur bibit bergulir
Di sinilah rasa bahwa kasih sayang Tuhan begitu besar pada kaum tani
Selamat berbahagia memanen rumpun-rumpun ranum yang membengkak oleh sukacita
Kerja keras kita tidak sia-sia
Indahnya panen seperti terbalasnya cinta
seketika semua lelah dan payahpun mendadak sirna.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar