Cinta yang Kandas
Hari yang ke-1945 tanpa jeda
Cinta yang Kandas
Bagian 4
Lia tetap diam, dia masih berpikir mau berkata apa ke Bahri yang sudah sering berbuat baik pada dirinya. Saat itu, Lia jadi menyesal tak berterus terang sejak awal ke Bahri kalau dia sudah punya pacar dan segera mau menikah.
Karena Lia tetap diam, Bahri berkata lagi.
“Aku kurang kaya ya Bu, atau aku bukan pria tipe Ibu?”
“Semuanya bukan itu alasannya Pak”
“Jadi mengapa Ibu tak mau denganku?”
“Seminggu lagi aku akan menikah, Pak. Rabu besok aku baru menyebarkan undangan dengan rekan-rekan kita di sekolah.”
Mendengar itu, Bahri merasakan perih sekali di dadanya. Dirinya belum lama ditinggal nikah oleh pacarnya terdahulu, dan baru move on. Sekarang akan ditinggal lagi oleh wanita yang dicintainya, dan masih berstatus sebagai gebetannya.
Namun Bahri tak mau menunjukkan kesedihan dan perasaan hatinya yang hancur berkeping-keping dihadapan Lia. Dia berusaha bersikap seperti tak terjadi apa-apa untuk menunjukkan sikap dewasanya.
“Selamat ya Bu.” ucap Bahri lirih.
“Terima kasih Pak, maafkan aku sudah mengecewakan Bapak.” ucap Lia merasa tidak nyaman ke Bahri.”
“Tidak apa-apa Bu, berarti Ibu bukan jodohku.” kata Bahri berpura-pura tidak patah hati.
Ketika menyantap makan siang di kafe itu, saat pesanan sudah dihidangkan oleh pelayan di atas meja yang ada di hadapan mereka, keduanya menjadi tak enak makan. Bahri tak enak makan karena cintanya ternyata hanya bertepuk sebelah tangan, sedangkan Lia tak enak makan karena merasa tak enak sudah menolak cinta Bahri yang sering berbuat baik padanya.
Pada hari Rabu, keesokan harinya. Bahri tak terlihat lagi muncul ke sekolahnya, belakangan diketahui dia mengambil pensiun dini dan pergi keluar negeri untuk menjadi TKI di negara Hong Kong untuk mengobati patah hatinya dan kenangan kelam yang dia alami.
Selesai
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Endingnya keren Pak. Sukses selalu
Makasih Pak. Salam sukses
Kasihan Bahri....Hehe... Salam sukses, Opa Sunin.
Makasih Bu atas kunjungannya. Salam sukses
Luar biasa opa, salam sukses selalu, tetap di jalur cerpen opa
Makasih Pak, Insya Allah. Salam sukses