Kesetiaan Datang Belakangan
Tantangan menulis 365 hari ke-1541 tanpa jeda
Kesetiaan Datang Belakangan
Bagian 5
Mendengar omongan suaminya, Lela menjadi tersenyum. Dia percaya omongan orang yang sedang meracau pasti jujur berasal dari hatinya yang paling dalam. Lela merasa bersalah sudah menghukum suaminya.
“Pa…Pa…Paaa…bangun. Ayo Mama antar berobat ke rumah sakit.”
Pura-pura masih lemah dan betul-betul sedang seperti orang sakit, Sahlan pelan-pelan bangun dan menjawab omongan istrinya dengan pelan sekali, nyaris tak terdengar.
“Papa tak usah dibawa ke rumah sakit, beliin Papa obat anti masuk angin saja. Sepertinya Papa masuk angin.”
“Ya, nanti Mama beliin, Papa bangkit biar Mama tolong masuk ke kamar kita.”
Sahlan bangkit pelan-pelan, dan berakting terkesan susah bangkit, lalu Lela memegang bahunya menolong dia untuk bangkit. Kemudian pindah dari garasi ke kamar mereka dengan dituntun sang istri.
Begitu sudah berbaring di springbed-nya yang empuk dan tinggal sendirian di kamarnya, karena Lela sang istri lagi ke toko membeli obat masuk angin untuknya, Sahlan tersenyum.
“Alhamdulillah, aku sudah berhasil menempati kamar ini lagi.”
Baru saja usai berkata begitu, handphone-nya berbunyi, terlihat dilayar gawainya itu Tika sedang menelponnya, namun Sahlan tak mengangkat panggilan itu, Sahlan sudah berjanji pada dirinya tak mau lagi punya perasaan dengan Tika dan Fanny. Sahlan tak mau merusak rumah tangga orang. Pelan-pelan dia akan menjauhi Fanny dan Tika. Sahlan berusaha untuk selalu setia dengan istrinya sampai maut memisahkan mereka. Itulah tindakan yang baik dan bijak agar hidupnya selalu di jalan-Nya, pikir Sahlan.
Selesai
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap endingnya Pak Su. Ditunggu kisah seru berikutnya. Sukses selalu
Makasih Pak, Insyaallah siap dengan kisah berikutnya. Sukses selalu untuk Bapak
Luar biasa menginspirasi opa sunin
Makasih Pak, sukses selalu untuk Bapak
Untuk sadar bahwa selingkuh itu menyusahkan meski orang suka mencuri kesempatan padahal itu di minta pertanggung jawaban nantinya
Setuju Bu, makasih atas kunjungannya. Sukses selalu untuk Ibu
Syukurlah, akhirnya Sahlan sadar. Kalau ga? Ambyaaar....
Makasih Bu atas kunjungannya, salam sukses
Keren ceritanya. Akhir yang melegakan. Sukses selalu Opa.
Makasih Bu, sukses selalu untuk Ibu
Gara gara Ndak jaga mata dan hati
Benar Pak, makasih atas kunjungannya. Sukses selalu untuk Bapak