Mancing Ikan Betok
Tantangan 365 hari ke109
Ketika liburan saat menjadi pelajar SMP, kami empat sekawan pergi ke sawah mancing ikan betok. Masing-masing kami membawa bekal makan siang lengkap tanpa lauk ikan ataupun daging. Itu sesuai kesepakatan bersama, karena rencananya kalau mancingnya dapat ikan, ikan yang didapat itulah nantinya yang kami panggang untuk lauk makan siang.
Oleh karena itu dari rumah kami membawa bahan dan alat perlengkapan untuk memanggang ikan selain perlengkapan memancing.
Pagi-pagi sekali kami empat sekawan sudah berangkat menuju sawah terdekat. Setelah 30 menit berjalan kaki, kami sudah berada di sawah milik teman dari salah satu tiga teman saya itu.
Kami sengaja pagi-pagi sudah berada di sawah untuk menghindari panasnya matahari yang menyengat.
Tak menunggu lama begitu sampai di sawah teman saya itu, kami sudah mengambil posisi mancing masing-masing.
Air sawahnya cukup dalam sebatas pinggang jadi kami harus rela berendam saat memancing.
Kami memancing umpannya memakai cacing tanah dengan joran pancing terbuat dari bambu kecil yang lurus yang panjangnya sekitar 3 meter.
Meski agak jijik memegang cacing umpan pancing dan harus basah karena berendam semuanya terbayar oleh kebahagiaan yang kami dapatkan. Apalagi ketika kail pancing yang umpannya sudah dimakan ikan, joran pancing terasa seperti ditarik-tarik oleh ikan, rasa sensasinya enak sekali, ada perasaan puas ketika tarikan itu ditarik kembali kemudian ikannya tertangkap.
Kurang dari dua jam memancing, masing-masing kami sudah puluhan ekor mendapatkan ikan betok yang besar-besar.
Menjelang tengah hari kami bergabung memanggang ikan yang kami dapat, masing-masing menyumbang 5 ekor, memanggangnya dengan gotong royong berbagi tugas, ada yang menyiangi ikan yang mau di masak, membersihkan, membumbui, menyiapkan alat panggang dan tugas-tugas lain.
Ketika siap makan siang masing-masing kami memanjat pohon yang ada, untuk makan siang di atas pohon.
Alamak makan siangnya luar biasa nikmat, lauk ikan betok panggang dipasangkan dengan cecalan kedondong asam di padu padankan dengan sambal tempoyak plus sayuran tumis, makan di atas pohon yang dahannya agak bergoyang tertiup angin dengan view sawah yang luas tak terasa makanan serantang besar tandas. Kalau bisa memutar waktu ingin lagi mengulangi momen itu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ikan betok panggang. Mantap nia
Ya Bu, apalagi dengan padanan cecalan kedondong asam dan sambal tempoyak, wow nambah nasi lagi
Makannya tinggi amat pak, hati2 jatuh, hehe..
Hehehe... ye Bu, makasih Bu udah komen, selamat menunaikan ibadah puasa
Wow, asyiknya makan dari memancing sendiri yang dimakan di atas pohon di tengah pemandangan sawah terhampar. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Ya Bu, aamiin, makasih Bu udah komen, sukses juga untuk Ibu....
Jadi teringat masa kecil pak. Saya juga pernah memancing ikan. Luar biasa menyenangkan.Tapi jujur pak, saya tak tau ikan betok hehehe
Hehehe...ikan betok itu sejenis ikan mujair Bu, masa kecil memang penuh kenangan indah, makasih Bu udah komen, selamat menunaikan ibadah puasa
wuuuuiiiih....mantapnyaaa....
Ya, Bu, makasih Bu udah komen, selamat menunaikan ibadah puasa
Keren opa, cerite masa lalu
Ya Oma, masa-masa sebagai pelajar SMP, makasih Oma udah komen
Kenangan yang indah, Pak. Nostalgia masa di SMP ceritanya. Sukses, Pak
Ya Pak,masa indah ketika SMP yang penuh kenangan, makasih Pak udah komen, sukses selalu untuk Bapak....
Sepertinya sebuah kenikmatan yang luar biasa diatas pohon yang rindang, hehee...mantul pak.
Hehehe...benar Pak, kenangan yang indah di masa lalu, makasih Pak udah komen, salam literasi
Lemak nian makan iwak di atas pohon. Ati2 jatuh kagek.
Hehehe...iyo kawan, selamat menunaikan ibadah puaso, mokaseh la komen....