Takdirku
Hari ke-1940 tanpa jeda
Takdirku
.
Hatiku terasa kosong
Perasaanku diliputi duka
Duka yang tak tertahankan
Aku kehilangan dirinya yang berharga
Tumpuan masa depanku
Dia telah pergi tuk selamanya
Meninggalkan cintanya teramat suci
.
Awal kepergiannya, air mata ini selalu tertumpah
Hidup ini seperti tiada guna lagi
Menjalani kehidupan sendiri terasa hampa
Nestapa selalu menemaniku
Rasanya aku mau mati saja
Menyusul dirinya yang berada di alamnya
.
Aku selalu bertanya pada diri ini
Mengapa ini harus terjadi padaku?
.
Batinku menjawab ini adalah takdirku
Dukaku sedikit berkurang kalau ingat semuanya atas kehendak-Nya
.
Aku memang harus tabah dan ikhlas
Mungkin ini yang terbaik untukku
Semoga dia yang di alam sana mendapat tempat terbaik di sisi-Nya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Amin. Terima kasih puisinya, Opa Sunin. Itu aku banget. Salam sukses.
Aamiin...sama-sama Bu. Terima kasih atas kunjungannya, salam sukses