Teror Hantu di Pulau Kapuk
Tantangan menulis 365 hari ke-1395 tanpa jeda
Teror Hantu di Pulau Kapuk
(Bagian 9)
Itu sengaja dilakukan si hantu itu, agar anak buahnya yang sudah menelantarkan jenazahnya, menyaksikan teman-temannya yang mau dia cekik, juga menyaksikan penderitaan temannya saat menjelang kematian, menemui ajalnya.
”Hihihi...hihihi...hihihi...”
Suara hantu sang bos diartikan oleh Bruneng, sang bosnya itu sedang kesenangan berkumpul dengan mereka. Meski memiliki rasa takut yang luar biasa, Bruneng masih berani asal ngomong ke hantu bosnya itu.
”Bos mau tidur bersama kami ya? Di dalam air laut tidak enak ya?”
”Hihihi...hihihi...hihihi....”
”Bos senang bersama kami ya?” tanya Memet sambil menahan rasa takut hingga dia terkencing dalam celananya.
”Hihihi...hihihi...aku mau mencekik kalian semua.”
”Jangan Bos, kami kan anak buah yang baik.” ujar Boneng pura-pura sok akrab, padahal dirinya hampir pingsan menahan rasa takut melihat tampang bosnya yang mengerikan.
”Hihihi...hihihi...hihihi....”
Lalu kedua tangan hantu itu memanjang dan mencekik Memet dan Bruneng. Keduanya kejang-kejang sebentar, lalu diam tak bergerak karena sudah meninggal. Hantu itu kemudian membanting mayat Memet dan mayat Bruneng ke bebatuan.
Melihat kekejaman hantu si bos, Boneng dan Condet cepat-cepat mau melarikan diri dari hantu itu. Namun malang bagi Boneng kakinya terpeleset, sehingga dia langsung dicekik oleh hantu itu. Boneng mengalami nasib yang sama dengan Memet dan Bruneng, setelah nyawanya melayang, mayatnya di banting oleh hantu itu ke batu granit.
(Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Pak. Salam literasi
Makasih Pak. Salam literasi
Ngeri cara matinya ya. Apa ga ada yang bisa ngalahin si hantu? hehe.... Lanjut, Opa
Hehehe...makasih Bu atas kunjungannya. Insyaallah siap lanjut. Sukses selalu untuk Ibu
Serem ceritanya Opa Sunindio.
Hehehe, makasih Pakde atas kunjungannya. Sukses selalu untuk Pakde
Luar biasa Opa Sunin penuh inspirasi dan mencerahkan
Makasih Pak, sukses selalu untuk Bapak
Keren opa
Makasih Bu, sukses selalu untuk Ibu
Hantunya dari golongan jahiliyah he he ..sukses. salam sukses, Opa. Shat selalu
Hehehe...makasih Bu atas kunjungannya. Salam sehat dan sukses selalu
Hantunya kejam. Semoga sehat dan sukses selalu Opa.
Makasih Bu atas kunjungannya, semoga sehat dan sukses selalu