Waktu yang diharapkan akan merubah segalanya ternyata tak berbekas, tanpa memberikan dampak bagi orang-orang baik tersebut. Mereka telah mencari informasi ke desa dengan menyertai tanda-tanda yang ada pada tubuh gadis tersebut. Usaha mereka tidak sia-sia namun keluarga si gadis telah memilih pergi karena sudah tak tahan akan kesedihan yang akan ditanggung selamanya. Mereka telah mengejar sampai kebatas yang tak seharusnya namun semuanya gagal.

Pada bulan-bulan berikutnya nasib gadis itu bersama nenek dan ibu bidan yang baik hati, keduanya dengan telaten merawat gadis yang mereka beri nama Wulan. Hasil yang mereka peroleh adalah kondisi gadis yang semakin membaik akan tetapi ingatannya masih belum membaik. Ingatan jangka panjang yang hilang sepertinya akan terkubur sehingga mereka telah menyerah. Namun lebih buruk dari itu saat mereka sadar jika ada yang bertumbuh pada dirinya.

Wulan ternyata sedang mengandung benih dari kekerasan yang dialaminya di masa lalu, dua orang bijaksana yang merawatnya terus memberikan motivasi dan cerita-cerita baik tentang pengalaman gadis itu tentunya hanya sebagai korban. Dan keyakinan jika mereka akan bersama-sama membesarkan anak tersebut, meskipun traumatik yang dialami sang gadis membuatnya menjadi sangat sensitif. Malam hari adalah waktu semuanya kembali termasuk pengalaman buruk yang dia alami di masa lalu.

Bersambung...