Salah seorang memberi tanda dalam sepuluh menit semuanya akan kembali normal dan mereka harus segera pergi meninggalkan gudang tersebut. Bagas jelas menolak ajakan temannya agar segera keluar dari gudang. Keempat temannya menyakinkan Bagas jika setiap sudut gudang yang mereka pantau tidak menemukan jejak keberadaan gadis itu. Bagas yang awalnya bersikeras menolak akhirnya menyetujui usulan teman-temannya.

Setelah kembali keluar gudang dan naik ke atas mobilnya, Bagas melihat gudang tersebut berubah warna dari kejauhan. Semburat cahaya berwarna merah menyala memecah gelapnya malam, kebetulan malam itu tak satupun bintang terlihat di langit. Hawa dingin yang menjalar menembus pori-pori membuat kelima anak muda itu menggigil. Bagas menatap kilauan langit yang membara bersama bunyi kayu yang terbakar untuk terakhir kalinya sebelum meninggalkan tempat itu.

Asap kendaraan mengepul dan meninggalkan lokasi gudang yang terbakar dalam diam, semuanya telah hangus tanpa tersisa. Sementara di tengah bangunan yang hangus tersebut empat orang terlihat menghitam dan terikat satu sama lain, sementara di luar dua sosok manusia terbaring tak bergerak. Kendaraan yang parkir di halaman dan bagian dalam gudang juga ikut terbakar. Saat ini semuanya menjadi arang sama gelapnya dengan malam yang tetap diam menjadi saksi sebuah kejadian yang mengerikan.

Bersambung...