Kembali Nol
Tangannya meraba benda berwarna hitam metalik, memeriksa isinya yang penuh terisi. Nabuma menghitungnya dalam hati membandingkan dengan jumlah orang dilantai bawah. Jantungnya berdetak kencang, dia kalah jumlah dan juga kalah skill. Beberapa pengawalnya bukan orang yang loyal, mereka bermuka dua dan sering membocorkan rahasia tentang keamanan hidupnya. Hanya satu dua orang yang benar-benar berkorban untuk dirinya. Nabuma akan hancur, meskipun surat asli pelimpahan kekayaan milik nenak dan kakeknya berada dalam genggamannya. Namun hal tersebut bukan penjamin keselamatan hidupnya.
Nabuma menarik napas dalam, mengambil kertas tisue untuk menyeka keringat dingin yang mengalir seperti air terjun di keningnya. Gadis itu sangat ketakutan, dengan mata kepalanya sendiri melihat genangan darah milik pengacara muda yang hanya selang beberapa menit yang lalu berbicara kepadanya. Nabuma melihat lobang di kepalanya yang meremukkan tulang tengkorak dan menyebabkan pengacara itu terpisah dengan nyawanya.
Bersambung....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waduuhh...smga Nabuma aman. Lanjuut bunda.
Siaap..Terima kasih bu
Siaap..Terima kasih bu
Tulisannya keren dan inspiratif. Semoga Nebuma selamat. Salam Literasi.
Salam literasi juga maa