Suasana tampak normal dengan segala aktivitasnya. Bangunan yang berdiri kokoh menatap tajam siswa yang berjalan melintasi lapangan basket tepat ditengah halaman. Banyak pohon rindang yang menghalangi cahaya matahari menembus kulit remaja cantik yang sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Sekolah dengan kisah yang menarik dan berganti terus menjadi saksi bisu masuknya makhluk dari tingkatan spesies yang berbeda. Mereka memasuki halaman sekolah sejak dua puluh tahun lalu. Bergabung karena kesepakatan dan kini kesepakatan yang telah dibuat kembali menjadi abu-abu.

Saka dan teman-temannya masuk ke kelas seperti layaknya siswa normal lainnya. Mereka berbaur seperti biasa tanpa menunjukkan gejolak. Padahal sebuah gerakkan telah dilalukan dan terencana untuk menghancurkan pembelot secara cerdas.

Bersambung. ....