Mobil mewah itu berhenti tepat di depan Saka, pemuda itu nyaris tak peduli. Ada rasa kesal saat menahan langkah kakinya akibat kebrutalan pengendara. Akan tetapi Saka benar-benar tidak punya waktu banyak untuk memberikan pendapatnya dalam bentuk protes dan sebagainya. Saka tidak suka pamer dan dirinya tidak ingin berhubungan dengan tukang pamer.

Gadis manis dengan rambut hitam sebahunya turun dari mobil mewah tersebut. Wajah cemberut menandakan dia sama sekali tidak senang dengan respon Saka. Dengan sedikit berlari dia mengejar Saka yang jauh meninggalkannya. Saka hanya berhenti saat gadis yang membuntuti dirinya tersebut memanggil nama kecilnya. Spontan dirinya kaget dan berbalik mengejar si gadis yang sudah mengambil langkah seribu.

Bersambung.....