Osep Muhammad Yanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
3M Menjelang Lebaran

3M Menjelang Lebaran

Ramadhan selalu datang setiap tahun dan menjadikan setiap orang yang beriman untuk senantiasa mengevaluasi sejauh mana Ramadhan saat itu menjadi ibadah Ramadhan yang terbaik baginya. Di setiap Ramadhan, terutama menjelang lebaran tiba, terdapat tiga golongan manusia yang sangat asyik dengan kegiatan mereka, yaitu 3M: Mall-Makam-Masjid.

Yang pertama dari 3M itu adalah Mall. Tempat ini menjadi sebuah tempat primadona di saat Ramadhan tiba. Dia menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan yang selalu meningkat berkali lipat, terutama makanan dan minuman, dan juga kebutuhan pakaian untuk lebaran.

Satu-dua bulan sebelum Ramadhan hampir setiap perusahaan dan supermarket selalu menyediakan stok berkali lipat untuk melayani kebutuhan masyarakat berbelanja di bulan Ramadhan. Satu-dua pekan pertama di Ramadhan, masyarakat sudah siap-siap dengan rincian belanja mereka. sehingga memasuki pekan terakhir Ramadhan, jangan harap bisa berbelanja dengan nyaman di setiap toko dan supermarket, karena di mall, toko, dan supermarket, bahkan pasar, mereka menyerbunya untuk berbelanja segala kebutuhan lebaran.

Selain mall, 3M kedua yaitu Makam atau kuburan. Tempat ini juga menjadi tempat favorit bagi masyarakat. Mereka berziarah ke makam atau kuburan keluarga mereka. Merawat kuburan mereka dan mendo’akan mereka yang telah mendahuluinya.

Kenapa lebih banyak yang ke makam di saat Ramadhan daripada di luar Ramadhan? Diantaranya karena saat Ramadhan adalah bulan yang suci dengan segala keutamaannya. Juga karena Ramadhan, suasana pekerjaan di kantor sedikit lebih longgar dibanding di luar Ramadhan, dan masyarakat bisa lebih fokus beribadah. Selain itu, masyarakat ingin bersih-bersih segalanya. Kebersihan rumah dan kebersihan dosa-dosa, termasuk membersihkan dan merawat makam keluarga dan mendo’akan jenazahnya.

Terakhir dari 3M yaitu Masjid. Tempat ini menjadi tempat yang sangat favorit, karena di Ramadhan ada shalat tarawih yang dilaksanakan berjamaah di masjid-masjid. Juga selalu ada kegiatan kuliah subuh bagi pelajar dan masyarakat umum. Selain itu masjid menjadi pusat kegiatan lainnya di bulan Ramadhan, diantaranya tempat/kantor penerimaan zakat dari masyarakat, belajar baca tulis (tahsin dan tahfidz) Al Quran, kajian kuliah duha pekanan, tajil dan sahur gratis, program i’tikaf, dan banyak lagi kegiatan lainnya.

Di masjid ini, terlihat lebih ramai dari kedua M yang tadi. Karena banyak masjid dengan kekuatan sumber daya manusia pengurus masjidnya yang sangat kreatif dan enerjik, senantiasa membuat program-program Ramadhan yang sangat menarik bagi masyarakat. Meskipun, di sisi laiin masih ada masjid-masjid yang ternyata sepi di saat Ramadhan, dan membutuhkan bantuan dari masyarakat sekitar untuk senantiasa diramaikan dengan kegiatan yang lebih bermanfaat yang bernilai ibadah.

Itulah diantaranya potret masyarakat kita di setiap Ramadhan. Kita tinggal melihat kepada diri sendiri, termasuk golongan yang manakah kita. Apakah golongan yang suka ke Mall, ke Makam, atau ke Masjid di saat Ramadhan.

Tentu saja, kita seharusnya menjadi golongan yang suka ke Masjid. Karena Allah SWT telah memberikan kesempatan yang luar biasa kepada kita ketika kita bisa masuk di saat Ramadhan. Bukankah para sahabat dahulu, mereka sangat mengharapkan beberapa bulan sebelumnya, agar Allah SWT memasukkan mereka ke bulan Ramadhan?

Mengapa? Karena mereka faham bahwa Ramadhan adalah sajian yang sangat lezat bagi orang-orang yang beriman. Allah lipat gandakan pahala mereka yang beramal shalih, Allah tutup pintu-pintu neraka, Allah belenggu setan-setan, dan tidak setiap jiwa diberi kesempatan oleh Allah untuk menikmati Ramadhan yang luar biasa.

Bukan tidak boleh di saat Ramadhan ke mall, tetapi jangan sering-sering, lah. Cukup untuk memenuhi saja kebutuhan ibadah di Ramadhan, dan sisa waktunya harus lebih banyak ke masjid. Juga, bukan tidak boleh ke makam. Silakan saja untuk merawat kuburan keluarga dan mendo’akan keselamatan mereka. tetapi ingat, jangan sampai kita tergelincir kepada syirik, yaitu meminta sesuatu kepada kuburan. Na’udzubillah. Ziarah bisa dilakukan di saat lain dan kapan saja kita mau, tetapi Ramadhan hanya datang setahun sekali.

Sudah seharusnya kita menangisi di hari-hari terakhir Ramadhan ini, karena kita tidak maksimal dalam menikmati sajian lezat yang Allah berikan kepada kita.

Bukankah tilawah Quran kita masih kurang, dan tidak menamatkan membacanya dalam sebulan Ramadhan ini? Kalaupun sudah tamat membacanya sekali, kenapa tidak dua kali? Atau lebih? Bukankah Ramadhan Syahrul Quran (Bulan Al Quran)?

Bukankah tarawih kita masih banyak yang bolongnya? Atau tidak khusyu dalam melaksanakannya? Padahal barangsiapa yang berdiri qiyam ramadhan dengan iman dan ihtisaban maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Bukankah kita masih belum maksimal dalam bersodaqoh? Padahal Rasul saw, beliau sangat ringan tangannya untuk memberi di bulan Ramadhan seperti angin yang berhembus.

Marilah kita manfaatkan sisa hari di Ramadhan ini dengan maksimal, dan menjadikannya sebagai Ramadhan yang terbaik, agar kita terhindar dari sesal di kemudian hari. Kemudian mintalah kepada Allah agar Dia menerima ramadhan kita kali ini dan memberikan kesempatan lain di ramadhan tahun depan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post