Seorang penulis sekelas Mba Asma, Pipit Senja, atau Pak Cah begitu sibuk dengan hasil tulisannya. Selain keuntungan dari sisi ekonomi dari penjualan buku yang bagus penjualannya, mereka juga mendapatkan keuntungan tidak langsung berupa diundang ke beberapa seminar kepenulisan. Konon mereka mampu membuat sebuah tulisan yang siap kirim kepada media massa langganan mereka, ketika menunggu boarding atau ketika dalam perjalanan di pesawat menuju lokasi.

Mendengar berita tersebut, saya merasa aneh dan takjub. Bagaimana mungkin mereka bisa menyelesaikan sebuah artikel secepat itu dan dimuat langsung di media cetak terkenal? Ternyata mereka adalah orang-orang yang hebat. Tulisan yang mereka buat, berhasil diselesaikan hanya dalam waktu singkat, sekali duduk. Mereka telah lama membaca dan menulis artikel dan buku. Keringat mereka lebih banyak keluar daripada keringat saya hari ini. Pantas saja saya bingung.

Kebingungan itu ternyata sudah tidak berlaku lagi hari ini. Hari ini saya faham bahwa seseorang mampu membuat tulisan dalam waktu singkat. Hal itu karena dia mempunyai bahan untuk ditulis, misalnya dia sudah membaca banyak buku berbagai genre, dia sudah mengalami sesuatu yang ditulisnya, atau dia menguasai banyak kosakata, faham situasi, dan punya waktu luang untuk menuliskannya.

Kebingungan dahulu itu justru hari ini menjadi kesenangan. Buktinya, tulisan ini. Dengan sekali duduk, alhamdulillah saya membuat tulisan ini, bahkan sambil mengajar di kelas. Siswa mengerjakan soal, saya melanjutkan tulisan.

Ayo Lebih Baik, Ayo Nulis Buku!