Osep Muhammad Yanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Seberapa Kesalnya Sih, Kamu?

Seberapa Kesalnya Sih, Kamu?

Dani Pedrosa merasa kesal terhadap Valentino Rossi. Siapa yg tidak kenal Valentino Rossi? Seorang pembalap motor dunia dan masih aktif membalap, meskipun usianya sudah tua (40 tahun).

Rider Monster Energy Yamaha ini telah berhasil meraih 7 gelar juara dunia di kelas utama MotoGP. Hari ini dia sedang mengikuti seri MotoGP Tahun 2019 yang sudah berlangsung setengah musim. Awal Agustus nanti para rider akan balapan di sirkuit di negara Ceko.

Nah, siapa Pedrosa? Dani Pedrosa juga sama seorang pebalap MotoGP dan sekaligus penguji motor KTM. Karir balapan Pedrosa hanya berusia 18 tahun setelah memutuskan pensiun di tahun 2018. Pebalap Spanyol ini berhenti setelah kontraknya dengan Repsol Honda tidak diperbarui.

Lalu kenapa dia kesal sama Rossi? Karena Rossi sudah 23 tahun menjalani balapan mulai dari kelas 125cc sampai kelas utama MotoGP, belum juga berhenti. Rossi bahkan memperlihatkan semangat tinggi dalam setiap balapan, meskipun usianya sudah kakek-kakek di kalangan pebalap lainnya (40th). Meskipun The Doctor (sebutan utk Rossi) masih belum beruntung di setengah musim pertama seri MotoGP 2019 ini, tapi dia masih memperlihatkan taringnya di sisa seri ini. Terbukti dengan pernyataan Tim Manajernya bahwa mereka akan menyerang lawan mulai dari FP1 sampai balapan untuk merebut juara MotoGP 2019.

Kekesalan Pedrosa karena Rossi belum juga mau pensiun dari dunia balap motor. Selain itu, ternyata Rossi mempunyai pendukung yang banyak di seluruh dunia. Para pendukungnya selalu setia menyaksikan balapan Rossi tanpa peduli menang atau kalah.

Rossi memang disukai siapa saja. Gaya balapannya enak sekali ditonton. Hal ini membuat setiap seri balapan MotoGP selalu menarik dan menjadi tontonan yang menyenangkan bagi siapa saja. Tidak biasanya ada sorak sorai dalam balapan motor, seperti nonton sepak bola. Tidak aneh, Nomor 46 mudah terlihat di setiap motor di jalanan, karena mereka menyukai Rossi.

Rossi tidak memperlihatkan akan pensiun dari balapan motor, tetapi sebaliknya memperlihatkan semangat balapan untuk merebut gelar ke-8 juara dunia kelas utama MotoGP. Meskipun hanya dua kali naik podium di setengah musim seri tahun ini, tetapi dia terlihat berusaha keras dalam setiap balapannya.

Kekesalan Pedrosa merupakan rasa terlalu cepatnya dia pensiun dari balapan, sedangkan Rossi tidak. Kenapa dia begitu bersemangat membalap? Kenapa dia begitu digemari? Kenapa saya (Pedrosa) berhenti duluan, padahal balapan semakin seru. Kebayang bahwa Pedrosa akan semakin kesal, jika Rossi meraih juara dunia di seri-seri selanjutnya.

Nah, bagi kita sebagai penulis, akankah seperti Rossi atau Pedrosa? Bukankah kita menginginkan ‘dikesali’ oleh sesama penulis dan para pembaca buku?

Kenapa buku-bukunya terus terbit setiap tahun, sedangkan saya sudah tidak menulis lagi?

Mari kita terus menulis, wahai para penulis!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post