Tina S. Atmasasmita

Lahir di Bogor, tahun 1973. Telah dikaruniai 2 (dua) orang putri. Mulai mengajar pada tahun 1996 di Kota Bogor, Alhamdulillah pada tahun 2005 Allah memberi kese...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kematian, Rahmat Allah yang paling rahasia #TantanganGurusiana Hari ke-21
Kematian

Kematian, Rahmat Allah yang paling rahasia #TantanganGurusiana Hari ke-21

Kematian, Rahmat Allah yang paling rahasia

Oleh : Meriam Mochas

Hari ini, satu lagi kabar duka aku terima melalui grup Whatsapp forum BKK Jawa Barat. Rekan jauh yang tergabung dalam grup, di usianya yang masih muda telah meninggalkan kami semua, pulang menghadap sang Maha Kuasa. Innalillahi wainna ilaihi rojiuun. Air mata tak terasa menetes saat melihat foto Almarhumah. Hati bergetar, Ya Allah… aku pun sekarang sedang berjalan mendekati saat itu tiba.

Jiwa kembali tersadar, bahwa sakit atau tua bukanlah syarat kematian. Disaat kita sakit atau tua mungkin kematian terasa lebih dekat, namun betapa kita tidak bisa menghitung berapa banyak orang-orang tua yang sakit sakitan tapi sampai hari ini mereka masih diberi umur yang panjang, dan berapa banyak teman-teman kita, teman adik kita bahkan mungkin anak kita yang sudah mendahului kita.

Tidak ada satu orang pun manusia di dunia ini yang tahu akan kematiannya. Kapan, dimana dan dengan cara bagaimana kita akan berjumpa dengan yang namanya Al maut. Semua rahasia itu benar-benar ada dalam genggaman Sang Maha Besar. Sebenarnya dengan dirahasiakannya tentang kematian, ini merupakan salah satu rahmat Allah subhanahu wa ta'ala kepada umatNya.

Dapat kita bayangkan apabila kita diberi tahu oleh Allah kapan kita akan mengalami mati, alangkah akan menjadi kacau tatanan hidup kita. Bisa jadi kita akan berleha-leha dan lalai beribadah saat kita tahu bahwa kita masih punya waktu yang cukup untuk menjalani kehidupan dan kita hanya akan beribadah serta bertaubat ketika kematian sudah dekat. Di sisi lain, juga akan ada orang yang begitu stress kala tahu bahwa sisa hidupnya tidak lama lagi dan waktu yang tersisa miliknya tidak akan cukup bila digunakan untuk beribadah dan bertaubat untuk menghapus dosa-dosa yang telah diperbuatnya. Sungguh keadaan demikian akan mengacaukan kehidupan manusia, sehingga tidak dapat dibedakan antara hamba-hamba yang taat dan hamba yang ingkar kepada ketentuan Nya. Maha benar dan maha teliti Allah dengan segala ketentuanNya. Allah telah mengatur segala kehidupan tanpa ada yang luput dari pengamatanNya, tanpa ada yang terabaikan dan sungguh kasih sayang Allah meliputi segalanya.

Jika ditafakuri, Allah merahasiakan kematian kita semata-mata untuk memberikan kesempatan kapada kita semua dalam menentukan dan memilih jalan hidup masing-masing. Apakah akan tunduk mengikuti risalah yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul yang menuntun kepada jalan yang lurus, atau mengikuti tipu muslihat syaitan yang melenakan kita dengan kecintaan pada dunia yang berlebihan?

Kematian adalah hal yang pasti akan kita jumpai, akan kita alami. Siap tidak siap, mau tidak mau kita tidak mungkin menolak apabila Allah telah berkehendak memanggil kita kembali ke sisi Nya. Namun yang terpenting adalah apa yang telah kita persiapkan untuk menghadapi kematian tersebut. Ketika kita akan pergi ke suatu tempat wisata saja kita biasa mempersiapkan bekal yang cukup agar tidak terjadi kesulitan, agar tidak kekurangan bekal makanan, agar kita tenang di perjalanan. Lalu bekal apa yang telah kita persiapkan untuk menghadapi hari jika esok atau lusa oleh Allah kita dipertemukan dengan kematian. Sudah cukupkah amal kita untuk menjamin ketersediaan bekal kita di alam kubur nanti, terlebih di alam akhirat nanti. Kapankah kita akan mulai mempersiapkan bekal itu. Ataukah ada harapan bahwa Allah Subhanahu wata'ala tidak akan mempertemukan kita dengan kematian itu sehingga kita tidak perlu melakukan persiapan apapun. Astagfirullohal adziim. Ya Allah, ampuni hamba.

Hanya kepadaNya kita mohon perlindungan, hanya kepadaNya kita mohon pertolongan, hanya kepadaNya kita mohon ampunan, dan hanya kepada Nya kita senantiasa berharap untuk mendapatkan ridho serta akhir yang baik (Husnul Khatimah). Aamiin Yaa robbal alamiin.

Sumber gambar : https://images.search.yahoo.com/search/images?p=gambar+tulisan+kematian

#Renungan_untuk_diri_sendiri

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap lanjutkan

19 Feb
Balas

Hatur nuhun Bu....

19 Feb

Keren Bunda...

19 Feb
Balas

Trima kasih sudah berkenan mampir di blog saya... salam kenal dari Jawa Barat

19 Feb



search

New Post