Tina S. Atmasasmita

Lahir di Bogor, tahun 1973. Telah dikaruniai 2 (dua) orang putri. Mulai mengajar pada tahun 1996 di Kota Bogor, Alhamdulillah pada tahun 2005 Allah memberi kese...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perjalanan ke Negeri Pagaruyung Part 2 TantanganGurusiana Hari ke-24
Perjalanan ke Negeri Pagaruyung Part 2

Perjalanan ke Negeri Pagaruyung Part 2 TantanganGurusiana Hari ke-24

Perjalanan ke Negeri Pagaruyung (Part 2)

(Oleh : Meriam Mochas)

Perjalanan di negeri Pagaruyung hari ke dua ini semakin seru. Negeri ini memang syurganya wisata alam. Banyak keindahan alam yang akan membuat kita berdecak kagum. Berkali-kali kami bertakbir dan bertasbih melihatnya. Sungguh luar biasa ciptaanMu Ya Robb. Belum lagi makanan khas daerah yang rasanya benar-benar memanjakan lidah. Tak terlupakan.

Malam ini, saat teman satu kamarku sudah berbaring dan mulai terlelap, aku masih bermesraan dengan gawaiku untuk menyelesaikan cerita perjalananku.

Dari empat destinasi wisata yang kami kunjungi hari ini, ada destinasi yang paling berkesan dalam hati, yaitu Istano Baso Pagaruyung.

Istana Pagaruyung Batusangkar atau Istano Basa Pagaruyuang adalah tempat wisata budaya yang sayang dilewatkan jika kita berkunjung ke Sumatera Barat.

Istano Baso yang lebih terkenal dengan nama Istana Pagaruyung, adalah sebuah istana yang terletak di kecamatan Tanjung Emas, kota Batusangkar, kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Istano Basa ini berjarak kurang lebih 5 kilometer dari pusat kota Batusangkar.

Lokasi Istana Pagaruyung berada pada jalur yang sangat strategis dan mudah dicapai dari berbagai arah dalam provinsi Sumatera Barat. Menurut cerita turun temurun, ini adalah salah satu alasannya kenapa Batusangkar dipilih sebagai pusat kerajaan Minangkabau, walaupun ada kota lain yang tak kalah indahnya namun letaknya tidak strategis seperti Batusangkar.

Tiba di Istano Baso Pagaruyung, pertama kali kita akan menjumpai gapura sebagai pintu masuk utama ke dalam lokasi Istana Pagaruyung. Disamping gapura tersebut terdapat loket pembelian tiket. Terdapat beberapa pilihan tiket, anak-anak, dewasa. Kemudian dibagi jadi lokal dan untuk turis mancanegara. Hal ini diberlakukan karena mengingat yang mendatangi Istana Pagaruyung tidak hanya wisatawan lokal tetapi juga banyak wisatawan yang berasal dari luar negeri.

Memasuki lokasi Istana pagaruyung, kita bisa langsung menikmati keindahan struktur Istana. Berpose di anak tangga menuju halaman dan bangunan Istana Pagaruyung sebagai background. Disisi kanan dan kiri berdiri rangkiang sebagai tempat penyimpanan pasokan makanan seperti padi dan lain-lain. Istana ini memiliki halaman yang sangat luas sehingga membuat kita leluasa untuk berjalan-jalan di sekitarnya.

Setelah berkeliling halaman Istana Pagaruyung, kita bisa langsung masuk ke Istana dengan melewati tangga bagian depan terbuat dari kayu seperti bahan bangunan Istana ini pada umumnya. Didalam Istana kita akan dipandu oleh guide menerangkan tata letak ruang dan struktur desain interior. Termasuk juga dengan peralatan yang digunakan di dalam istana.

Dari informasi yang disampaikan oleh pemandu wisata, Istana Pagaruyung dibangun di era abad ke-17. Istana ini berbentuk empat persegi panjang seperti rumah panggung dengan atap khas minangkabau. Bangunan istana ini juga dilengkapi dengan tabuah, rangkaian patah sembilan, surau, serta didominasi beragam ukiran yang unik. Setiap bentuknya memiliki falsafah sejarah dan budaya Minangkabau yang kental.

Di dalam bangunan ini, terdapat barang-barang peninggalan kerajaan yang masih terpelihara dan dijaga dengan baik. Di dalam tempat yang sama terdapat juga Medan Nan Bapaneh sebagai tempat musyawarah para pejabat istana dan Bundo Kanduang. Bundo Kanduang dikenal sangat berpengaruh dalam sejarah emansipasi wanita di Minangkabau.

Di bagian bawah Istana Pagaruyung, terdapat ruang untuk berganti mpakaian. Disini kita bisa menyewa pakaian adat untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi pemangku adat Minangkabau. Terdapat berbagai pilihan pakaian dapat disewa dan dipakai untuk berswafoto. kita juga akan dibantu oleh potografer resmi Istana Pagaruyung untuk bisa mendapatkan hasil bidikan yang profesional.

Sebagai bentuk kebanggaanku pada budaya yang luhur ini, dalam tulisan tantangan Gurusiana hari ini aku sertakan foto diri saat menggunakan pakaian adat Minangkabau. Semoga tidak mengganggu pemandangan para pembaca.

Malam semakin larut, untuk lengkapnya cerita perjalanan hari ini Insya Allah akan aku sampaikan besok atau setelah kembali ke Bandung, karena untuk cerita saat ini tak mungkin. Hayati lelah Bang …. Dan Sang bantal sedari tadi sudah melambaikan tangannya, mengajakku untuk segera merebahkan tubuh dan hati ini. Gud nait.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul

22 Feb
Balas

Terima kasih banyak Pak... Sdh berkenan mengunjungi blog saya. Sukses selalu buat Bapak.

22 Feb



search

New Post