TUGAS PELATIHAN EDITOR BUKU MEDIA GURU JABAR II
Idris Apandi, Sang Motivator Literasi Jawa Barat
Pertemuan kali ini adalah pertemuan kedua dengannya. Pertemuan pertama terjadi saat pelatihan Penyusunan Best Practice di aula LPMP Jawa Barat setahun yang lalu. Saat itu dia tampil dengan berpakaian cukup formal dengan setelan kemeja formal, lengkap dengan jas hitam. Mungkin memang setelan seperti itu diperlukan, mengingat saat itu dia menjadi pembicara utama dalam pelatihan tersebut.
Ada yang sedikit berbeda dengan penampilannya di pertemuan kedua ini. Dia tampil dengan dandanan kasual, memakai kemeja kotak-kotak, bercelana jeans dan sepatu kets. Kesannya jauh lebih santai dan lebih muda. Yang mengejutkan bagi saya, kali ini dia ikut serta sebagai peserta pelatihan. Ini satu hal yang luar biasa, orang sehebat dia saja tidak berhenti dalam menuntut ilmu. Untuk saya, yang minim pengalaman tentunya harus lebih semangat lagi dalam belajar dan menambah wawasan. Sosok ini benar-benar menginspirasi dan memotivasi. Dia adalah Idris Apandi.
Lelaki 40 tahun dengan tinggi lebih dari 170 cm ini memang selalu rendah hati dalam bertutur kata, padahal dia telah menelurkan banyak karya literasi yang berkualitas. Menurut informasi yang kami tangkap saat dia diwawancarai, sejak tahun 2006 hingga sekarang, artikel yang sudah disusun olehnya dan dipublikasikan di berbagai media jumlahnya tidak kurang dari 800 artikel. Selain itu, tidak kurang dari 45 judul buku juga sudah ditulis olehnya dan terbit secara nasional. Benar-benar luar biasa.
Di sela-sela kesibukannya sebagai Widyaiswara di LPMP Jawa Barat, Idris juga aktif di berbagai organisasi bidang pendidikan dan kegiatan literasi di Jawa Barat. Menurut informasi yang didapat, saat ini dia aktif sebagai anggota Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Barat periode 2019-2024. Selain masih aktif sebagai kolumnis di berbagai media massa, saat ini dirinya juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Penggiat Literasi Jawa Barat.
Salah satu prinsipnya yang dapat dijadikan motivasi untuk para penulis pemula adalah “Menulis dengan merdeka”. Idris ingin memotivasi para pemula agar dalam menulis jangan dihantui dengan perasaan malu, atau takut salah karena terkungkung oleh aturan-aturan baku penulisan, biarkan saja tulisan itu mengalir. Menurutnya, menulis itu perlu keberanian. Keberanian untuk siap dikritik, dinilai dan mungkin dihakimi oleh pembaca. Hal itu yang akan jadi pelajaran berharga bagi seorang penulis.
Bandung, 08 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ayoo bu semangat menulis
Trima kasih supportnya Bu, walaupun masih belepotan biarlah.... saya masih hrs belajar banyak.... sukses buat Ibu ya...
Wow, paparan yang mantaps. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Aamiin. Ibuuuuu.... miss u, kmrn wkt pelatihan editor ingin rasanya menyapa dan berbincang dgn Ibu... tapi Ibu sibuk, jd sy hanya tersenyum saja ke Ibu... smga ibu lihat. semoga ada kesempatan lain sy bertemu ibu lagi, banyak yg ingin ditanyakan, dikonsultasikan. trima kasih Buuu...selalu support sy.
Mantap, Bu.
Trima kasih Pa Yudi sudah berkenan mampir di blog saya... mohon sharing dan bimbingannya ya dalam menulis.