Liwetan Demi Nenek, Tapi Nenek Demikian
#Tantangan Menulis Gurusiana
#Hari ke-24
#Pentigraf
Liwetan Demi Nenek, Tapi Nenek Demikian
Hari ini keluarga besar berkumpul di rumah nenek. Semua pulang kecuali sepupu dari paman keduaku. Acara hari ini adalah bertamasya ke pantai yang tak jauh dari rumah nenek. Semua demi menyenangkan hati nenek. Tapi apalah daya, hujan turun dengan sangat derasnya dan diikuti sambaran halilintar yang membelah langit. Menggelegar. Mengerikan.
Menghindari hal-hal yang tidak diharapkan terjadi, sehingga kami pun akhirnya cuma bertamasya di teras rumah nenek. Kami memutuskan makan nasi liwet bersama-sama. Semua menu sudah dihidangkan di atas daun pisang sebagai pertanda ciri khas meliwet bersama.
Semua sudah mengambil posisi masing-masing. Sembari mulai berdoa mau memulai liwetan. Tiba-tiba nenek datang dan duduk bersama kami mengatakan nenek tidak bisa ikutan karena sudah kenyang. Karena nenek sudah makan di rumah makan Padang sebelah. Akhirnya kami makan dengan rasa kecewa ternyata nenek lebih cinta masakan rumah padang sebelah daripada liwetan kami.
****
@rienaasmawibengkulu_04 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sepertinya nasi padang lebih menggoda buat nenek..hehe.
Mungkin lidah nenek sdh nyantol dg masakan padang...hehe
Hahaha....Keren nenek mahh