“Kenapa Bapak/Ibu tidak mulai menulis buku?” pertanyaan ini dilontarkan oleh Coach Febry Trainer SaguSabu Media Guru, di hadapan 200 guru dan kepala sekolah se Kabupaten Bangka Barat. Peserta menjawabnya dengan beragam. Bingung, tidak ketemu ide, belum mengetahui manfaat menulis buku. Itulah komentar yang selalu ditemui oleh pelatih menulis SaguSabu di awal pertemuan. Kegiatan pelatihan menulis SaguSabu kali ini berlangsung mulai Rabu-Kamis pada tanggal 14-15 November 2018.

Media Guru menurunkan dua trainernya yang terlatih untuk mengisi kegiatan pelatihan di Bangka Barat selama dua hari tersebut. Febry Suprapto, penulis buku Puzzle Hati untuk Ayah. Trainer kedua adalah Ernaz Siswanto penulis buku Cara Jitu Menciptakan Branding Sekolah Berbasis Karakter. Acara di pagi hari ini dibuka secara khusus oleh Sekretaris Daerah Bangka Barat, Haji Yunan Helmi, M.Si. Ia mengapresiasi kegiatan menulis buku SaguSabu Media Guru. “Menulis selain talenta, juga harus ada keseriusan dan kemauan yang keras.” Ungkap Sekda yang awal kariernya juga sebagai guru tersebut.

Keynote Speaker pertama disampaikan oleh Kepala Dinas Dikpora, Drs. Ismantho. Ia berharap bahwa kegiatan SaguSabu media guru ini akan lebih banyak mendorong guru untuk berkarya melalui buku. Selanjutnya Plt. Kepala LPMP Pangkal Pinang secara khusus datang ke Bangka Barat untuk memberikan motivasi kepada guru dan kepala sekolah yang hadir. “Ada tiga hal yang bisa membuat kita berhasil untuk berkarya; komitmen, keberlangsungan dan keinginan untuk mewujudkan. Saya memberikan apresiasi yang sangat luar biasa karena dengan biaya mandiri Bapak/Ibu mau ikut pelatihan ini. Yang terpenting juga yang perlu diperhatikan adalah originalitas, karya kita harus asli tidak boleh plagiat.” Ungkap Kepala LPMP Pangkal Pinang tersebut.

Kegiatan hari pertama ini juga semakin semarak dengan kehadiran Dr. Hj. Etty Fariati, M.Pd sebagai keynote speaker ketiga. Ia adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang. Semenjak mengikuti kegiatan Media Guru pada tanggal 12 Agustus lalu di Kota Bandung, sudah tiga buku terlahir dari tangannya. Ia ikut meyakinkan kepada 200 guru yang hadir bahwa menulis buku itu mudah. Ia bertekad untuk menjadikan literasi ini sebagai sebuah gerakan dengan melibatkan banyak rekan guru dan siswa berkarya. “Sebuah buku dari Andre Hirata dapat membuat Pulau Belitung terkenal seantero negeri. Oleh karena itu mari kita bertekad dengan buku, mampu mengubah lingkungan sekolah dan rumah kita. Buku yang dibuat oleh guru akan memiliki takdirnya sendiri. Takdir buku itu akan membawa kesuksesan bagi penulisnya sendiri.” Tutur alumni Universitas Jakarta tersebut.

Lebih jauh, Ernaz Siswanto, Trainer Media Guru menandaskan “ Media Guru lahir baru dua tahun. Telah membantu ribuan guru berkarya. Sudah lebih dari 5.000 judul buku terlahir dari pelatihan Media Guru. Banyak dari karya tersebut telah ikut mengantarkan kesuksesan bagi para penulisnya. Oleh karena itu pada launching buku guru di Hari Guru Nasional Tahun 2018 ini media guru mengusung Tema: Berkarya dan Berjaya.” Di negeri Laskar Pelangi ini, media guru yakin bahwa sejatinya banyak guru yang bisa menulis buku. Oleh karena itu melalui pelatihan ini, Media Guru optimis akan terlahir 200 buku dari guru penulis Bangka Barat. Jayalah Indonesia