Oyu

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sekolah Menyenangkan

Sekolah Menyenangkan

Pagi ini saya mengantarkan anak sulung saya Aisyah, ke sekolah. Ini adalah hari ketiganya ia berangkat ke SD. Awalnya, Aisyah berangkat bersama ibunya, saya pun sudah bersiap juga berangkat ke tempat mengajar. Saya memilih menyekolahkan Aisyah di sekolah swasta dekat rumah, dengan pertimbangan akses yang mudah dijangkau, dan sekolah tersebut merupakan sekolah Islam. Sudah include pelajaran mengajinya pada siang hari. Meskipun pada sorenya, Aisyah masih mengaji di musholla dekat rumah.

"Abii...saya pengin dianter Abi", Begitu ucap Aisyah sambil tersenyum. Saya pun tidak kuasa menolaknya. "Baiklah ayoo". Sebelum berangkat, kami pun sempat berwefie. Sebagai seorang ayah, tentu kita ada perasaan bangga ketika anak kita tersenyum bahagia berangkat sekolah. Saya pun hanya mengantarkan di depan pintu gerbang, yang disambut oleh gurunya Aisyah, dan kawan saya juga. Dari atas kendaraan saya tersenyum melihat putri saya berseragam mengenakan hijab putih.

Segera sayapun tancap gas ke sekolah, tak berselang berapa waktu, sampailah saya di sekolah. Saya perhatikan pula Bapak/Ibu pengantar mengantarkan anak-anak mereka. Saya sambut mereka dengan senyuman. Meskipun wajah saya hitam manis, namun setiap bertemu anak-anak, saya berusaha tersenyum ramah, sehingga mereka tidak ada kesan takut pada gurunya ini.

Dari lobi sekolah, saya amati senyum ceria anak-anak. Ada sesosok anak perempuan ginuk-ginuk, tinggi besar. Saya jadi teringat Aisyah.Tentunya orang tuanya juga berharap anaknya bersekolah dengan menyenangkan, sama seperti harapan orang tua yang lain. Alhamdulillah di pagi hari ini, pembiasaan pagi diisi dengan senam ceria dan senam nusantara. Setelah senam, wajah anak-anak ceria berbaris rapi sebelum masuk ke kelas. Sekolah menyenangkan, itulah harapan Bapak/Ibu guru dan harapan semua.

Sekolah menyenangkan pernah santer didengungkan pada era Mendikbud Anis Basewadan. Pada prinsipnya, indikasi menyenangkan adalah betah di seko­lah. Rasa betah ini tidak hanya dialami oleh siswa tetapi juga seluruh warga sekolah. Mengapa demikian? Karena antara sesama warga sekolah telah terjalin ikatan emosional yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Apalagi sebagai sekolah rujukan, yang sudah melaksanakan FDS, pulang hingga sore hari, maka sekolah menyenangkan harus menjadi tradisi.

Saya sepakat dengan Bang Ruba Nurzaman dalam artikelnya "Membangun Sekolah yang Menyenangkan", yang menyebutkan bahwa sekolah menyenangkan merupakan perpaduan sekolah sehat, aman, dan ramah anak. Bang Ruba menuturkan (Kompasiana, 2017) bahwa untuk membuat sekolah menyenangkan, terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan, sebagai berikut.

a). Memetakkan kebutuhan siswa dan warga sekolah lainnya;

b). Memetakkan jenis kecerdasan siswa, sehingga mempermudah guru dalam memahami perkem­bangan siswa;

c) Merancang lingkungan sekolah yang indah, hijau, bersih sebagai ruang publik siswa;

d) Merancang metode dan kurikulum pembelajaran yang tidak membosankan, variatif, dialogis; dan inspiratif, dilengkapi game, gambar, video, dan media pembejaran lainnya;

e) Merancang program kerja kegiatan ekstrakurikuler yang didasarkan pada kebutuhan siswa;

F) Merancang kerjasama yang baik dan menguntungkan dengan masyarakat ataupun lembaga-lembaga luar sekolah yang didasarkan pada kebutuhan sekolah dan perbaikan mutu sekolah;

g) Merancang bentuk-bentuk pelatihan guru dan tenaga kependidikan yang terfokus pada upaya membentuk sekolah yang menyenangkan;

h) Merancang desain ruang kelas yang variatif, tidak membosankan, dan disukai siswa dan warga sekolah;

i) Mengajak partisipasi masyarakat sekitar sekolah untuk bersama-sama mengoptimalkan peran sekolah sebagai tempat menyenangkan dalam mendidik anak;

Begitulah, sekolah menyenangkan dapat diptomasi dengan memperbanyak

kegiatan sekolah sehat; kegiatan sekolah aman; dan kegiatan sekolah ramah anak.

Batu, 19 Juli 2017

Abi Aisyah & Fatimah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wow kereeen

20 Jul
Balas

Menarik pa semoga sy bisa menjadi guru yg menyenangkan amiin

19 Jul
Balas

Sekolah idaman membuat siswa betah di sekolah

20 Jul
Balas

Sekolah menyenangkan tentu menjadi idaman banyak orang ya, Pak.

19 Jul
Balas

Joyful learning. Setuju banget. Salam dari Arjosari.

19 Jul
Balas

Trimakasih Pak sudah berbagi

19 Jul
Balas

Betah sekolah. Sip pak.

19 Jul
Balas



search

New Post