Pak Hay

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Baper di medsos

Menghadapi siswa dengan orang tua yang sensitif atau suka "baper" (bawa perasaan) di media sosial memerlukan pendekatan yang bijak dan hati-hati. Orang tua yang mengekspresikan emosi mereka secara berlebihan di media sosial bisa mempengaruhi hubungan antara guru, sekolah, dan siswa. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi yang tepat untuk menjaga komunikasi tetap sehat dan profesional.

Pertama, seorang guru harus selalu menjaga komunikasi yang terbuka dan transparan dengan orang tua. Pastikan bahwa setiap informasi mengenai kemajuan atau permasalahan siswa disampaikan secara langsung dan pribadi, melalui saluran komunikasi resmi seperti pesan pribadi atau pertemuan tatap muka. Hal ini dapat mencegah orang tua merasa diabaikan atau tidak dipedulikan, yang bisa memicu reaksi emosional di media sosial. Kedua, penting bagi guru untuk tetap bersikap profesional dan tidak terpancing oleh komentar negatif di media sosial. Jika orang tua mengungkapkan keluhan secara publik, guru harus menahan diri untuk tidak menanggapi secara emosional atau defensif di platform tersebut. Sebaliknya, ajaklah orang tua untuk berbicara secara langsung di luar ruang publik guna membahas masalah yang dihadapi. Ini menunjukkan bahwa sekolah menghargai privasi dan ingin menyelesaikan masalah dengan cara yang baik. Ketiga, sekolah bisa memberikan edukasi kepada orang tua tentang etika penggunaan media sosial. Dalam pertemuan orang tua atau melalui surat, sekolah dapat mengingatkan pentingnya menjaga komunikasi yang positif dan konstruktif, serta dampak negatif dari curhat berlebihan di media sosial terhadap lingkungan pendidikan. Edukasi ini bertujuan untuk mencegah konflik yang bisa mencoreng citra sekolah atau menimbulkan rasa tidak nyaman bagi siswa. Keempat, dalam menghadapi orang tua yang sensitif, guru harus selalu bersikap empati dan mendengarkan keluhan dengan baik. Terkadang, keluhan yang diungkapkan di media sosial hanyalah bentuk kegelisahan yang belum tersampaikan dengan cara yang tepat. Dengan mendengarkan, guru bisa memberikan solusi yang sesuai dan meredakan ketegangan yang mungkin muncul. Terakhir, penting untuk melibatkan pihak sekolah dalam menanggapi situasi ini. Tim manajemen sekolah, seperti kepala sekolah atau bagian bimbingan konseling, dapat membantu memberikan mediasi atau dukungan kepada guru dan orang tua untuk menyelesaikan masalah secara profesional. Dengan kerja sama yang baik, hubungan antara guru, siswa, dan orang tua dapat tetap harmonis tanpa terpengaruh oleh emosi berlebihan di media sosial.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post