Duh,pagi yang bau.sangat bau. Sungguh bau ini sangat tak tertanggung kan.

Pagi baru saja pergi karena panas matahari sudah mulai pandaiemanggang kulit. Sebagian besar manusia mulai menjadi gelisah karena panas yang tak terlawan. Sebagian mencari tempat rindang sekedar untuk menghilangkan rasa " sumuk ° yang tak tertahankan. Ya, sudah hampir satu tahunan negaraku menanggung kutukan panas tak biasa. Kata para pakar ini diakibatkan karena fenomena gelombang el Nino yang melanda, sehingga mengakibatkan adanya panas di luar biasanya.

Nah, saat situasi sedang tidak baik baik saja, tiba tiba datang rasa yang membuat perut kembali mual. Rasa yang dipicu karena hidung tak berdosa ini mengendus bau yang teramat sangat. Bau sekali. Dan menyerang ketika badan sedang fokus fokusnya menghadang rasa panas tadi. Akhirnya klop sudah. Menghadapi dia kekuatan yang sama sama tak terkira. Satu rasa panas dan dua rasa bau luar biasa.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten mengangkat sampah sampah rumah tangga dalam jan jam rawan seperti ini. Sebetulnya rak ada yang salah sih karena memang kodrat sampah itu pasti bau dan bau. Tapi meskipun demikian ya ampun, tetap saja mbuat hidup hidung dan jiwaku tersiksa minta ampun.

Yang membuat heran adalah mengapa tempat pembuangan sampah ini juga diletakkan di sekitar tempat pelayanan umum seperti ini. Dimana alur pikir pemerintah Desa saat peletakan batu pertama. Bau ini sungguh menyengat dan menyerang ulu hati kami para penghuni tempat pelayanan umum seperti kantor Urusan agama, kantor puskesmas dan kantor kecamatan dan sekolah kami. Tak terpikirkah memindahkan tempat pembuangan sampah akhir ini di tempat yang jauh dari tempat tempat ini ???