Pagi ini hari tampak cerah, Jumakir mempersiapkan diri untuk kegiatan hari ini. Sehabis mandi ia memakai seragam kedinasannya.

Bu Marto kaget melihat Jumakir sudah memakai seragam itu. "Kamu mau kemana, Jum?" tanya bu Marto.

"Ya kerja ro, Bu,"sahut Jumakir sambil merapikan rambutnya dengan sisir merah jambu milik ibunya. Parfum dengan aroma khas tak lupa ia pakai.

"lho lho lho ini kan hari Sabtu, Jum. Bukannya kamu kerja itu lima hari kerja dan hari ini libur?" Bu Marto mendekati Jumakir. Di dahinya tampak mulai terlihat kerut wajah tua.

Jumakir menengok ke arah kalender dinding bertuliskan PORTAL GPAI di sana. Dia susuri satu persatu angka di kalender tersebut dengan jari telunjuknya. Hingga akhirnya jari itu berhenti di tanggal yang dimaksud. Dan benar hari ini adalah hari sabtu.

"Duh, koq ya saya lupa kalau sekarang Sabtu padahal sudah terlanjur mandi dan pakai seragam," gumam Jumakir.

"Gak apa-apa, sekarang lepas seragammu, makan dan nanti segera gantikan bapakmu kerja bakti di lingkungan RT." Bu Marto mencoba menenangkan sambil berlalu dari hadapannya. Terlihat sang ibu menggeleng-gelengkan kepalanya. Tanda ketidakpercayaan dengan keadaan Jumakir yang masih sangat muda usia. Ya saat ini Jumakir menginjak usia 27 tahun. Usia yang masih sangat muda untuk menjadi seorang pelupa.

Jarum pendek jam dinding telah menunjukkan angka 7, itu artinya kegiatan kerja bakti akan segera dimulai. Dengan memakai celana kolor warna hitam, kaos lengan panjang warna abu-abu, memakai topi dan beralatkan sabit, Jumakir bak seperti pahlawan kesiangan, ia siap menuju lokasi kerja bakti.

Memang benar dugaan Jumakir, di sana sudah berkumpul warga masyarakat yang sudah siap mendengarkan arahan pak RT mengenai kegiatan giat masyarakat pagi ini.

Jumakir ikut bergabung dan mendengarkan arahan tersebut dengan sungguh-sungguh. Sesekali ia anggukan kepalanya tanda bahwa ia mengerti.