Pertengahan bulan Mei, Jumakir mendapat surat undangan dari pemerintah Kabupaten Sekarwangi perihal penerimaan surat keputusan penerimaan calon pegawai negeri sipil. Penerimaan sk sendiri akan berlangsung di awal bulan juni.

Hari berganti hari, jumakir semakin gundah gulana karena belum memiliki pakaian yang harus dipakai saat penerimaan sk tersebut. Jumakir sudah mencoba mencari pinjaman ke saudara-saudaranya. Tetapi mereka semua tidak ada yang memiliki. Akhirnya Jumakir mau tidak mau harus berburu celana hitam baju putih dan dasi di toko pakaian yang ada di tengah kota Sekarwangi.

Di hari yang telah ditentukan, Jumakir dengan memakai pakaian barunya dan dengan penuh semangatnya berangkat ke GOR Sekarwangi. Di tempat itulah panitia mempersiapkan segala sesuatunya dalam penerimaan sk CPNS.

Setelah menandatangani daftar hadir dan berita acara, Jumakir kemudian duduk di tempat duduk yang telah disediakan. Tigapuluh menit sudah berlalu, acara pun belum juga dimulai. Sesosok lelaki yang tegap menghampiri Jumakir.

“Mas Jumakir nggih?’ tanya lelaki tersebut.

“Betul, Pak” jawab Jumakir dengan penuh penasaran.

“ Begini, nanti mas mewakili dari bagian pendidikan untuk maju menerima sk secara simbolis langsung dari Pak Bupati,” lanjut lelaki tersebut.

Hati Jumakir semakin berdegup kencang mendapat arahan dari lelaki tersebut.

Bersambung…