Guru Peneliti, Why Not!
Guru peneliti, kenapa tidak! Guru pasti bisa dan bukan hal mustahil, jika mau belajar. Penelitian memang identik dengan dunia kampus karena salah satu isi tridarma perguruan tinggi adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan bagi kampus (baca: dosen) merupakan suatu kewajiban dan menjadi tolak ukur kemajuan perguruan tinggi. Bagaimana dengan sekolah (baca: guru)?
Salah satu bentuk publikasi ilmiah bagi guru menurut Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 adalah laporan penelitian, lebih khusus penelitian tindakan kelas. Laporan hasil penelitian adalah publikasi ilmiah berisi laporan hasil penelitian yang dilakukan guru pada bidang pendidikan yang telah dilaksanakan guru di sekolah/madrasahnya dan sesuai dengan tupoksinya, antara lain dapat berupa laporan Penelitian Tindakan Kelas. Ya, penelitian guru dibatasi pada penelitian pembelajaran yang ada di dalam kelas, bukan yang lain! Dengan kata lain, guru peneliti di kelasnya masing-masing.
Penelitian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Peneliti adalah orang yang melakukan aktivitas penelitian. Guru peneliti adalah guru yang melakukan aktivitas penelitian. Clear ya? Hehehe.
Apa yang diteliti? Banyak guru yang bingung tentang masalah yang akan diteliti. Sebenarnya masalah yang diteliti guru ada di dalam ruang lingkup guru, lebih spesifik lagi aktivitas pembelajaran di kelas. Ruang lingkup pembelajaran guru yang dapat berpotensi sebagai masalah penelitian adalah permasalahan yang berhubungan dengan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dengan memahami tugas tersebut, guru sudah tiga lagi bingung dengan apa yang akan diteliti.
Bagaimana cara meneliti? Penelitian tindakan kelas sudah memiliki langkah-langkah baku yang disebut dengan spiral penelitian tindakan kelas antara lain: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Aktivitas pada saat perencanaan antara lain: apa, mengapa, kapan, dimana, siapa, dan bagaimana PTK dilakukan, termasuk menyiapkan instrumen yang dibutuhkan pada saat akan melakukan penelitian. Kegiatan pada saat pelaksanaan adalah guru fokus dengan rancangan penelitian yang telah dibuat pada saat perencanaan, misalnya menerapkan suatu model pembelajaran, maka dalam pelaksanaan guru harus konsisten dengan langkah-langkah pembelajaran yang dibuat. Kegiatan pada saat pengamatan adalah mencatat segala macam aktivitas selama proses pelaksanaan, mulai dari aktivitas guru maupun siswa. Untuk lebih melengkapi hasil pengamatan, guru dapat melakukan kolaborasi dengan guru yang lain. Kegiatan terakhir adalah refleksi. Kegiatan ini adalah kegiatan menelusuri kembali pelaksanaan pembelajaran selama penelitian, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan.
Siapa yang diteliti? Karena penelitian tindakan kelas, maka objek penelitian adalah siswa dan guru. Siswa yang menjadi objek penelitian adalah siswa yang diberi perlakuan selama penelitian. Guru juga termasuk objek penelitian karena guru adalah bagian intergral dalam pelaksanaan penelitian.
Kapan meneliti? Kegiatan penelitian tindakan kelas tidak boleh mengganggu proses pembelajaran di kelas. Waktu penelitian diharapkan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran waktu, misalnya pemilihan materi dan lamanya waktu penelitian, sehingga tidak ada alasan bagi guru untuk mengorbankan materi yang lain karena melakukan PTK.
Di mana melakukan penelitian? Sudah jelas jawabannya: di kelas. Di kelas tempat guru mengajar, bukan di kelas orang lain, atau bahkan orang di luar kelasnya.
Tidak ada alasan lagi bagi guru untuk tidak melakukan penelitian, penelitian tindakan kelas. Bila penelitian sudah mendarah daging dalam jiwa seorang guru, maka siswa akan tidak akan bosan di kelas dan tentunya hasil belajar siswa akan optimal. Akhirnya, penelitian akan menjadi budaya di sekolahan. Waallahu a’lam bishawab.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sip Pak. Sepakat
Alhamdulillah, pak M. Amirusi.
Alhamdulillah, pak M. Amirusi.