Menulis telah menjadi trendmark gurusiana. Semua bebas menulis apa saja (dan tentu saja, syarat dan ketuntuan berlaku). Mengutip pernyataan Mas Eko, gurusiana adalah wadah untuk latihan menulis, khususnya bagi guru. Jenis tulisannya pun beragam, mulai dari kolom, PTK, opini, dan lainnya.

Menulis adalah menuangkan ide/gagasan dalam pikiran melalui tulisan agar orang lain terinspirasi (terpengaruh). Menulis juga dapat menunjukkan jati diri penulis, ideologi penulis, bahkan kesukaan penulis. Das Capital, salah satu kitab suci pengikut komunisme yang ditulis oleh Karx Marx, merupakan ungkapan ide dari Karx Max tentang kritik terhadap kapitalisme. Buku sangat berpengaruh dalam ideologi komunisme.

Menulis tidak sekedar cari popularitas. Waktu pertama kali bergabung dengan gurusiana, setelah menulis, saya selalu melihat rating, apakah masuk 5 besar atau tidak? Jika masuk, bangga, begitu sebaliknya. Kalau menulis karen popularitas, maka yang didapat hanya kekecewaan.

Menulis tidak sekedar menulis. Menulis adalah perihal tentang bagaimana cara mempengaruhi orang lain melalui tulisan. Orang lain merasa tergerak dan melakukan hal tentang apa yang kita tulis.

Menulis tidak sekedar menulis. Menulis merupakan bagian amal jariyah kecil jika tulisan bermanfaat bagi orang lain. Walaupun reader-nya 1000 orang, tetapi hanya membaca saja, itu percuma. Kalau hanya 1 orang pembaca dan pembaca itu terpengaruh jauh lebih baik.

Menulis tidak sekedar menulis. Menulislah hal-hal yang bermanfaat yang mudah dipahami pembaca. Jangan pernah menulis hal yang sia-sia. Karena menulis adalah aktivitas yang harus dipertanggungjawabkan kelak di akherat.

Menulislah karena menulis tidak sekedar menulis (*).

Darul Madinah Madiun, 13 Januari 2019.