Syaiful Rahman

Guru di SMAN Plus Sukowono, Jember. Alumni IKIP PGRI Jember tahun 2003 jurusan Pendidikan Matematika...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bonsai Pendidik
https://www.google.com/search?q=bonsai&safe=strict&client=firefox-b-d&sxsrf=ACYBGNQse8d0lJeGiVLKTYAH2LEFuKkqjQ:1581087822311&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=6VNfZFJcu4Fe6M%253A%252CZ4fmfUwSv1ZzvM%252C_&vet=1&usg=AI4_-kTZbE01ofsCfMI9dIQ_B_gBpBSimA&sa=X&ved=2ahUKEwiKooeQ27_nAhXQXSsKHVV8BGAQ_h0wGnoECAoQCw

Bonsai Pendidik

#TantanganGurusiana ke -7

Oleh : Syaiful Rahman, S. Pd

(Guru SMAN Plus Sukowono, Jember )

Kata “bonsai” tak asing didengar bagi kita semua. Bonsai merupakan tanaman pohon yang sengaja dikerdilkan dan dibentuk sedemikian rupa sehingga menghasilkan keindahan seni pada akar,batang dan daunnya. Semakin memiliki banyak keunikan pada bonsai pastinya akan memiliki nilai ekonomis yang “lumayan” jika dijual dan “diuangkan”. Banyak orang yang terlanjur “gandrung” pada bonsai karena mungkin sekadar hobi atau karena menjadi ladang bisnis yang sangat menguntungkan.

Ada hal yang menarik dapat kita petik hikmah pelajaran dari bonsai. Jika kita amati dan cari tahu tentang bagaimana seluk beluk bonsai mulai dari pemilihan pohon, penyiapan media, penanaman dan pemeliharaan, pembentukan sampai tahap penyempurnaan, maka dibutuhkan keahlian, kesabaran dan “keajekan” dari awal sampai akhir. Membuat bonsai yang memiliki nilai seni tinggi memerlukan waktu panjang, pengorbanan tenaga dan waktu untuk memberi perhatian serta “telaten” untuk membentuk batang ranting, memotong dahan yang memang tidak diperlukan.

Terlepas dari cerita bonsai diatas, mari bersama melihat posisi kita sebagai pendidik. Guru sebagai pendidik memiliki tanggungjawab akan keberadaan peserta didik disekolah. Amanah yang diberikan para orang tua kepada kita sebagai guru sungguh sangat berat. Bayangkan, guru memiliki tugas utama mendidik, mengajar dan melatih. Secara ringkas mendidik berkaitan dengan sikap, mengajar berkaitan dengan pengetahunan dan melatih berkaitan dengan ketrampilan. Ambillah visi sekolah yang secara umum menjadi tujuan ketercapaian terhadap peserta didik yaitu terciptanya peserta didik yang cerdas, terampil dan berakhlakul karimah.

Menjadi pertanyaan bagi kita sebagai guru, bagaimana cara mencetak siswa sehingga terwujud seperti visi diatas ?

Ya…. Mungkin kita mudah menjawab dengan argumentasi yang serba teoritis. Tetapi sering kita menemui kendala di “medan tempur”. Ketika dalam pelaksanaannya kita butuh ektra dan kesunguh-sungguhan, telaten dan sabar dalam mendampingi peserta didik. Seperti halnya kita membentuk bonsai. Kita harus mempersiapkan media tanam secara baik dalam hal ini kita harus menyiapkan lingkungan sekolah yang kondusif dan minimal ada ketercukupan fasilitas pembelajaran. Sekolah pastinya memiliki sederet aturan untuk diterapkan kepada peserta didik bukan untuk mengekang tetapi untuk mengendalikan dan mengarahkan agar terbentuk sikap dan karakter yang baik dan mulia. Sekolah secara terus menerus memberikan “nutrisi” ilmu pengetahuan kepada peserta didik serta terus melatih akan terasahnya ketrampilannya.itu semua dilakukan demi tercapai sebuah visi.

“Tegas dalam mendidik bukan berarti keras, disiplin terhadap waktu bukan berarti kita mengekang kebebasan, menggiring bukan berarti memaksa”

Untuk membentuk karakter tidak cukup waktu satu dua hari, tetapi membutuhkan waktu yang panjang dan membutuhkan kesabaran ,

Untuk membentuk karakter dibutuhkan pembiasaan yang terus menerus “ajek” dilakukan.

Hingga akhirnya akan menjadi kesadaran yang ikhlas pada setiap individu.

Semoga kita semua sebagai pedidik medapatkan kekuatan, pertolongan serta taufik hidayah-Nya dalam mendidik anak bangsa dan mengemban amanah penuh tanggungjawab. Amiin.

#salamliterasi#paksay

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereen. Mantab.

08 Feb
Balas

terimaksih Bu. maksud terkandung demikian. mengurai kata dan kalimat masih "kocarkacir".hehehe

08 Feb

Kudu telaten, ngaten pak say

08 Feb
Balas

pembiasaa, kontinuitas/ istiqomah. Kata bonsai, pas srkali Pak.

08 Feb
Balas

Nggih Bu Tri. Terimakasih

08 Feb

Sesuatu itu memang harus istiqomah...kalau ingin menikmati hasil yang maksimal, nggih Pak SAy...

07 Feb
Balas

Siap Bu Mutmainah

08 Feb

Hobby saya ini Pak. Salam kenal dari Sumatera Barat :)

20 Feb
Balas

Salam kenal balik Bapak

25 Feb

https://tosfayana.gurusiana.id/article/2020/2/bonsai1000manfaattantangangurusianaharike175310700

26 Feb
Balas



search

New Post