Syaiful Rahman

Guru di SMAN Plus Sukowono, Jember. Alumni IKIP PGRI Jember tahun 2003 jurusan Pendidikan Matematika...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hanya demi Ciuman
nuril hasan

Hanya demi Ciuman

#TantanganGurusiana ke -8

“Kasih ibu sepanjang masa …..”. Ungkapan yang belum pernah berubah sampai detik ini. jadi ngiri mendengarnya. Kenapa kok bukan kasih ayah sepanjang masa ya…..hehehe. Sepertinya juga perlu ada ungkapan “kasih ayah sepanjang waktu”. Berikut sepenggal cerita kasih seorang ayah kepada putranya “Si Uying”

Uying merupakan anak kedua dari Pak Maman, saat ini ia duduk dikelas V Sekolah Dasar. Dua tahun sudah berjalan ia berada di pesantren bukan karena dipondokkan oleh ayahnya tapi karena keinginannya sendiri. Pastinya bersyukur Pak Maman mempunyai anak yang mempunyai keinginan untuk mengeyam ilmu di Pesantren.

Pesantren tempat Uying mondok bisa ditempuh kurang lebih 1,5 jam dari rumahnya. Sehingga tak berat bagi Pak Maman untuk sering menjenguknya. Setiap dua minggu sekali biasanya Uying dijenguk.

Iya…. Pastinya orang tua mana yang tega berpisah dengan anaknya, apalagi diusia yang sangat belia. Tapi Pak Maman dan istrinya mencoba “legowo” melepaskan putra keduanya tersebut untuk mondok di Pesantren karena demi masa depannya didunia dan akhirat, mengaharap Si Uying menjadi anak yang shaleh berilmu dan berakhlakul karimah. Amiin.

Ketika menjenguk Uying, Pak Maman bisa dipastikan tak pernah lupa membawa seperangkat laptop sekadar membukakan informasi-informasi atau materi pelajaran bersumber dari internet, karena memang di Pondok terbatas akan hal “dunia maya”.

Pernah disuatu waktu Pak Maman “kangen” pada Uying yang sebenarnya bukan jadwal untuk menjenguknya. Entah mengapa Pak Maman tanpa basa-basi langsung berpamitan kepada istrinya untuk menjenguk Si Uying. Tancap gas….sampailah di Pondok. Sesampai di Pondok Uying masih ada kegiatan rutin mengaji sehingga dengan terpaksa Pak Maman harus dengan sabar menunggunya. Setelah hampir satu jam menunggu, kemudian Pak Maman bisa bertemu dengan Si Uying.

Singkat cerita, Si Uying bertanya kepada ayahnya . Yah…. Kenapa ayah ke Pondok, ini kan bukan waktunya untuk menjenguk. Pak Maman terdiam sejenak kemudian ia mencium kedua pipi dan dahi Uying. Iya …. Ayah hanya ingin mencium Uying setelah itu ayah lanjut pulang. Terima kasih ya Yah… sahut Uying. Kemudian Pak Maman pun pulang dengan membawa segudang kebahagiaan.

Sekilas cerita kasih Pak Maman terhadap Si uying. #cerikasangatsingkat.

Semoga kita semua selalu mendapat Taufik dan hidayah-Nya, menjadi orang tua yang amanah serta anak cucu kita digolongkan menjadi anak yang shaleh shaleha. Amiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin... Sip pak... Cerita yang keren

09 Feb
Balas

Cerita sangat pendek mas...hehehe

09 Feb

Masya AllahKasih sayang ayah juga luar biasa, sama, dengan kasih sayang ibu pada, anaknya

09 Jun
Balas

Wah...menginspirasi nih...Semoga Sukses selalu putranya. Aamiin.

09 Feb
Balas

Amiin....terimakasih doanya bu.

09 Feb

Mantap Pak,

10 Feb
Balas



search

New Post