Pentigraf merupakan akronim dari cerpen tiga paragraf. Karya sastra jenis baru ini, kali pertama digagas dan dikembangkan oleh sastrawan dan akademikus dari Unesa, Dr. Tengsoe Tjahjono. Dinamakan pentigraf sebab syarat utamanya adalah terdiri dari tiga paragraf, 120 kata tidak kurang dan tidak lebih. Tentunya pentigraf ini haruslah memiliki tokoh, alur cerita, dan konflik yang kuat. Untuk itulah, mengapa dalam menuliskan pentigraf harus memperhatikan pemilihan diksi untuk menciptakan kalimat yang efektif.

Sabtu, 20 Juni 2020 Mediaguru yang digawangi oleh Pak CEO telah menghadirkan pakar pentigraf langsung. Webinar Mediaguru V bertema Meneroka Dapur Pentigraf menjadi tempat belajar para pembelajar pentigraf. Pak Tengsoepun memberikan topik yang cukup menarik pada acara ini yaitu, pengantar pentigraf, formula pentigraf, paragraf dalam pentigraf, kalimat langsung dalam pentigraf, bukan memindahkan fakta, elemen pentigraf, dan manfaat pentigraf dalam pengajaran.

Belajar langsung pada suhunya ternyata banyak manfaat. Ilmu baru diperoleh dari acara ini. Namun demikian ada satu yang membuat saya sedikit sedih. Disaat sesi kuis, Pak CEO sudah memilih 5 jawaban teratas yang benar dan salah satunya nama saya. Namun karena belum rizkinya hadiah bukupun hanya diberikan pada jawaban pertama teratas. Walaupun tidak dapat hadiahnya, tetapi ilmu yang diberikan saat itu sangat bermanfaat sekali. Terima kasih saya ucapkan pada Pak CEO Mediaguru (Mr. You Know), Pak Pemred (B-joe), Pakar Pentigraf Pak Tengsoe dan semua Tim Mediaguru yang telah sukses mengadakan acara yang super top markotop.