Faridah Aini

Pengajar di SMP Negeri di Bandung, bermimpi mempunyai sebuah sekolah yang dapat membanggakan orangtua, Alhamdulillah terwujud. SMP Islam Al Washliyah ... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Siap, Tidak Siap, Harus Siap
Keepcalms.com

Siap, Tidak Siap, Harus Siap

Khawatir? Tentu saja sangat khawatir, karena masa pandemic covid-19 belum berakhir. Setiap hari jumlah PDP bukannya berkurang, tetapi terus bertambah. Saya, sebagai guru dan juga orangtua harus siap menerima wacana masuk sekolah. Namun sepertinya sebagai seorang Guru hanya ada satu kata yaitu SIAP. Siap menerima kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah. Apalagi sebagai abdi negara, yang memang mengabdi penuh untuk negara. 

 

Rasa khawatirpun semakin memuncak, jika memang wacana itu terlaksana. Jika boleh jujur sebagai guru dan orangtua, masih berat bahkan tidak setuju untuk menerima wacana masuk sekolah. Saya pribadi yang masih mempunyai anak yang sekolah dari TK sampai PT, belum siap menerimanya. Ketakutan dan kekhawatiran lebih untuk anak kedua saya yang harus tinggal di Pesantren. Tidak akan mungkin aturan yang diberlakukan bisa sepenuhnya dilaksanakan. Pembelajaran di Pesantren tentu saja berbeda dengan sekolah-sekolah umum. Tinggal bersama dalam satu Asrama dihuni oleh ratusan anak, dalam satu kamar ditinggali oleh 20 orang anak. Social distacing sepertinya tidak akan berlaku kalau diterapkan di pesantren.

 

Ditambah lagi kekhawatiran saya sebagai pengajar. Mengajar di sebuah sekolah menengah negeri di Bandung, kini sangat minim guru mata pelajaran karena banyak yang pensiun. Tahun Pelajaran baru terasa sangat berat bagi saya. Mata pelajaran yang saya ampu kini tinggal saya sendiri. Jika sampai wacana masuk sekolah berlaku dan Pemerintah tidak juga memberikan guru di tempat saya mengajar. Entah rencana pembelajaran bagaimana dan seperti apa yang harus saya buat. Apalagi harus mengajar dengan social distancing. Satu kelas harus dibagi 2 dengan durasi 4 jam per kelas. Tanpa ada istirahat di setiap shiftnya. Untuk membayangkannya saja saya sudah tidak sanggup, harus mengajar 2 shift, dengan jumlah rombel 30 dikali 2. 

 

Bismillah... mungkin hanya mantra ini yang nantinya akan saya ucapkan setiap saat, ketika waktunya tiba untuk masuk ke sekolah kembali. Mantra yang akan setiap saat diucapkan dalam mengawali segala kegiatan. Semoga wabah ini cepat berlalu dan negeri ini kembali membaik. Aamiin...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tetap semangat..bentengi diri dengan imun dan iman

29 May
Balas

Terima kasih bu, in sha Allah

29 May

MasyaAllah, tetap semangat Bu.

29 May
Balas

Terima kasih bu, in sha Allah

29 May

Terima kasih bu, in sha Allah

29 May

Baru wacana yang berkembang di msyarakat bu, bukan dari mentri. Tenang bu

29 May
Balas

Iya bu, tapi was was nya dari sekarang hehe

29 May



search

New Post