Lelah
Tantangan hari ke-5
#TantanganGurusiana
#Pentigraf
Candik ayu merekah merah. Semburatnya sempurna menghiasi langit sore. Tanpa hujan, atau kisah manusia penuh drama. Di boulevard berwarna lembayung, beberapa sosok sibuk berolahraga. Sisanya sibuk mengamati yang lain. Entah sekedar terpesona atau berusaha memikat untuk menjadi miliknya.
Udara kian dingin dan malam mulai menjelang. Aku masih sendiri. Kadang aku bertanya, di mana orang-orang yang mengaku teman itu? Nyatanya, aku selalu mengandalkan diriku sendiri. Seperti kali ini.
Bukankah aku sudah berjuang? Bukankah wajar aku mendapatkan apa yang menjadi bagianku? Bukankah hanya butuh kerja keras? Air mataku mulai mengalir. Tak ada yang lebih memahamiku daripada kau. Kau satu-satunya yang menemaniku, dan kau satu-satunya alasan aku menangis. Pada senja itu, aku menatapmu penuh. Wahai judul skripsi yang telah ditolak dua kali.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ah engkau,,aku fikir wahai murdianah yang selalu abai padaku bait akhirnya hahaha...kereen euy
hihihi..yuhuuu bu mur uda akun premium...suiiiiit..suiiiiit :)