Pemi Senja Maulana, S.Pd

Personal Details Full Name &nb...

Selengkapnya
Navigasi Web
BERSYUKUR MENJADI CPNS 2019
BERSYUKUR MENJADI CPNS 2019

BERSYUKUR MENJADI CPNS 2019

Bulan Maret 2015 lalu menjadi awal dari perjalanan kisah ini, Ba'da lulus dari Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri jakarta yang tempo hari merasa terjebak dan seolah menjadi pilihan yang salah berada di jurusan ini. Bagamana tidak? Biasanya lebih berjibaku dengan mata pelajaran ke-IPA an sewaktu SMA, tetapi sewaktu melanjutkan pendidikan tinggi harus jauh lebih berjibaku dengan Bimbingan dan Konseling yang erat sekali dengan bidang sosial. Panjang sekali jika harus diceritakan pada artikel ini, mungkin lain waktu dapat dibahas lebih detail pada laman artikel lain.Singkat cerita, setelah lulus kuliah, terbesit untuk tidak bekerja menjadi guru. Ya Benar, alasannya karena "susahnya menjadi PNS,pun jika menjadi guru honorer pendapatannya sangat kecil". Namun, besarnya dorongan dan motivasi dari keluarga yang meminta untuk menjadi guru ditambah lagi lamaran-lamaran yang dikirim ke beberapa perusahaan tidak kunjung dibalas membuat diri menginjakan langkah pada pilihan menjadi guru BK di Salah satu SMK Swasta di Karawang.

Setiap hari dilalui dengan berat sebab jarak tempuh sekolah yang jauh diperparah dengan "SUPER"nya permasalahan siswa di sekolah. Tidak lebih dari 3 bulan sudah tidak mampu melanjutkan perjuangan menjadi guru. Alasan lainnya mungkin karena masih berfaham "money oriented" lalu akhirnya memilih peruntungan melamar di perusahaan swasta ternama. Alhamdulillah, setalah diberikan kemudahan akhirnya diberikan kesempatan menjadi assosiate perusahan tersebut namun hanya saja sebatas operator dan Ijazah yang digunakan pun bukan ijazah sarjana melainkan SMA. "Gak apalah, toh disini walaupun Ijazah SMA, Pendapatannya cukup besar dan juga kan masih ada kesempatan percepatakan karir jika ada kebutuhan yang mendesak untuk menggantikan staff HRD yang akan pensiun yang kebetulan sejalan dengan jurusan Bimbingan Konseling ku"

Kesan pertama menjadi assosiate di perusahan besar tidak bisa digambarkan melalui kata-kata. Mesin-mesin produksi yang berteknologi canggih yang ukurannya sebesar kamar tidur di rumah, ruang pembersih debu yang menyemburkan angin ke seluruh tubuh, karyawan atau assosiate yang mengenakan serba putih dan topi berwarna hijau yang jumlah setiap harinya mencapai 2000 orang, bahkan beberapa diantaranya berasal dari negeri samurai menjadi pemandangan baru bagi mata. Namun, tetap saja, Faham "Money Oriented" ini masih hidup di dalam pikiran, bahkan setelah 1 tahun membuncah dan membuat keputusan untuk resign serta mencari perusahaan yang mampu menerima Ijazah sarjana yang telah lama tak digunakan.

Benar saja, beberapa hari setelahnya diberikan kabar manis diterima di perusahaan multifinance yang jauh lebih menawarkan pendapatan yang lebih besar. Ijazah sarjana dihargai, pendapatan dan bonus bulanan besar, ruang lingkup kerja yang fleksibel, tetapi tetap memiliki target yang mengikat sebagai surveyor yang harus mendapatkan nasabah atau konsumen. Setelah 4 bulan dilalui diperusahaan ini, Walaupun dengan jumlah pendapatan yang besar tetapi tetap saja tidak ada hasil yang dirasakan. Berbeda sekali dengan hasil yang dari perusahaan sebelumnya yang mampu menyisihkan uang untuk ditabung. Permasalahan demi permasalahan terus bermunculan yang sebenarnya tidak besar mulai dari seringnya ban motor bocor, mogok dan lain sebagainya. Nah, inilah yang menjadi titik balik dari faham "money oriented". Bisa dikatakan bahwa pendapatan yang besar belum tentu sejalan dengan keberkahan rezeki.

Lalu, dengan pudarnya "money oriented" dalam benak diri dan motivasi dari keluarga yang tak henti-hentiya mendorong diri untuk meluruskan niat menjadi guru kembali. Namun kali ini berbeda, sudah tidak keraguan lagi untuk menjadi guru. Lalu, mencoba melamar ke sekolah almamater diri berasal yakni SMA Negeri 1 Cikampek yang kebetulan diketahui belakang sedang mencari guru Bimbingan dan Konseling. Walhasil, Alhamdulillah diterima. Pada awal-awal bekerja di SMA ini, keraguan mulai mencoba menggoda hati, tetapi tentu saja berkat dorongan teman sejawat dan keluarga, hati ini mampu ajeg mengalahkan keraguan yang ada. Perjuangan diri berjibaku dengan kebutuhan sehari hari selama 2 tahun bekerja di SMA ini akhirnya menemukan titik terang setalah mendapati pengumuman hasil akhir tes CPNS 2018 di media sosial.

Rasanya ini seperti mimpi sebab rangkaian tesnya sangat tidak mudah dilalui. Rangkaian tes CPNS 2018 ini dimulai dari tes adminitrasi, Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) hingga Seleksi Kemampuan Bidang (SKB) yang base-nya adalah computer assisted tes. Tes pertama yakni administrasi. Tentu saja ini tidak mudah, sebab hampir setiap malam begadang untuk dapat mengakses laman pendaftaran CPNS yang kekuatan bandwitchnya saling tarik dengan ribuan pendaftar lainnya. Setelah berusaha beberapa malam mengakses laman pendaftaran lebih tepatnya H-4 penutupan barulah nomor registrasi CPNS didapatkan. Akhirnya hasil tes administrasi awal muncul, lalu Alhamdulillah dinyatakanlah dapat mengikuti tahapan selanjutnya yakni SKD. Pada tahapan SKD juga tidak mudah dilalui karena lokasi tesnya cukup jauh yakni perlu ditempuh 3 jam dari rumah dengan menggunakan kendaraan pribadi, mungkin jika menggunakan kendaraan umum akan jauh membutuhkan waktu yang lebih panjang. Setelah mendapati hasil tes yang langsung muncul pada hari yang sama di monitor komputer, rasa kecewa dan sedih mulai merindungi diri sebab mendapati hasil nilai dibawah passinggrade. Dari seluruh pesaing pada formasi ini, tak satupun yang mendapatkan nilai diatas passinggrade sehingga penentuannya diatur dari perangkingan 3 dikali jumlah kebutuhan formasinya yang kebetulan waktu itu hanya ada 1 kebutuhan untuk formasi ini. Alhamdulillahnya, karena termasuk dalam kategori 3 besar perangkingan nilai SKD walaupun pada posisi rangking ke-2, akhirnya diberikan kesempatan untuk mengikuti tahapan selanjutnya yakni SKB. Pada tahapan SKB juga dilalui dengan tidak mudah, cuaca hujan lebat, macet sepanjang jalan menuju lokasi tes, dan rasa gugup semakin bertambah karena jumlah peserta semakin mengerucut. Namun, prinsip "Nothing to lose" adalah pelebur dari gentingnya kondisi ini. Setiap pendaftar CPNS tentu saja berusaha sekuat tenaga, Namun Sang Pemilik Pena Penentu takdir telah menggoreskan tintanya menuliskan satu nama diantara kami jauh sebelum berada di dunia ini. Jadi, tak ada alasan lagi untuk ragu, gugup dan takut, yang diperlukan waktu itu adalah melangkah maju dan menyelesaikan tes terakhir ini serta menyerahkan sepenuhnya kepada yang diatas. Alhamdulillah, sedikit kabar baiknya hasil sementara yang muncul di monitor memihak pada kami. Tentu saja, tidak langsung bahagia begitu saja sebab sewaktu-waktu bisa saja berubah jika salah satu diantara pesaing memiliki sertifikat pendidik. Jika memiliki sertifikat pendidik waktu itu, nilai SKB yang diberikan adalah 100 % yakni (bobot poin 500)

Akhirnya tiba juga babak penentuan sewaktu dalam perjalanan acara keluarga ke Yogyakarta. Walhasil, Alhamdulillah nama Pemi Senja Maulana memiliki keterangan P2/L (Lolos CPNS dengan kategori P2). Tak terasa air menetes dari mata dan tubuh seolah bergerak dengan sendirinya mencium ubin masjid sewaktu beristrihat dipelataran masjid menuju Yogyakarta dengan mengucap syukur kepada-Nya.

Beberapa waktu sebelum tes kedua orangtua menitipkan pesannya bahwa "ketika berdoa mintalah diberikan yang terbaik (bukan lolos, lulus, menang, atau apapun yang sifatnya menguntungkan pribadi) karena sebetulnya ketika meminta hal tersebut kita sama saja mendoakan orang lain untuk kalah dan gagal tetapi cukup mintalah yang terbaik karena Allah maha mengetahui apa yang terbaik bagimu dan bagi orang lain"Note : Tes CPNS diselenggarkan pada akhir tahun 2018 dan menjadi CPNS di tahun 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post