HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK USIA DINI
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebih akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan asupan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi kompleks. Artinya, masalah gizi kurang masih belum teratasi sepenuhnya, sementara sudah muncul masalah gizi lebih. Kelebihan gizi yang menimbulkan Obesitas dapat terjadi baik pada anak-anak hingga usia dewasa, Anak-anak dengan kelebihan berat badan atau Obesitas pada usia dini (2-5 tahun), cenderung tetap dengan Obesitasnya hingga memasuki usia dewasa dan besar kemungkinan mengalami Penyakit Tidak Menular (PTM) pada usia yang lebih muda, salah satu contohnya penyakit Diabetes atau gangguan kardiovaskuler.
Pola makan yang kurang tepat dapat menjadi penyebab dari munculnya masalah nutrisi pada anak. Masyarakat saat ini cenderung lebih menyukai makanan cepat saji (Fast Food) dan berbagai makanan dan minuman olahan dengan kadungan gula yang tinggi. Selain itu, ada juga bukti yang mendukung bahwa asupan gula berlebihan dengan minuman ringan, peningkatan ukuran porsi makan, dan penurunan aktivitas fisik secara terus-menerus telah memainkan peran penting dalam peningkatan angka obesitas di seluruh dunia. Obesitas pada masa kanak-kanak dapat sangat memengaruhi kesehatan fisik, sosial, dan emosi anak, serta harga dirinya.Hal ini juga dikaitkan dengan hasil akademik yang buruk dan kualitas hidup yang lebih rendah yang dapat dialami oleh anak dengan obesitas. Maka dalam hal ini perlu sekali diterapkan pola asuh yang baik oleh orang tua terhadap pola makan anak.
Secara umum karakteristik anak usia dini terbagi menjadi 4 karakter, karakter yang pertama adalah senang bermain, karakteristik yang kedua adalah senang bergerak orang dewasa dapat duduk berjamjam sedangkan anak usia dini dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 15 menit, karakteristik yang ketiga adalah senang bekerja dalam kelompok dan yang keempat adalah senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Obesitas Pada Anak di Kecamatan Batang Lubu Sutam Kabupaten Padang Lawas “bahwa Salah satu faktor yang menyebabkan obesitas dapat dilihat dari pola makan seseorang yang berlebih, melebihi kapasitas makan orang normal 3 kali makan sehari ditambah dengan sering mengonsumsi Fast Food dengan jumlah berlebih.
Pengaruh Pendapatan Terhadap Obesitas menjadi salah satu penyebab tejadinya obesitas pada anak, anak dengan orang tua yang memiliki pendapatan tinggi memicu kemampuan anak dalam membeli makanan cepat saji (fast food) kurangnya aktifitas fisik dan lebih sering menghabiskan waktu dengan game dan gadget di dalam rumah, Tetapi alasan diatas tidak membenarkan bahwa anak dengan orang tuapendapatan tinggi, semua anak atau bahkan kalangan umur dapat berpotensi tinggi terkena Obesitas yang perlu diperhatikan adalah pola asuh dalam pemberian menu makan pada anak, konsumsi tinggi serat seperti buah-buahan dan sayuran, perbanyak aktifitas luar ruangan seperti berolahraga dan yoga.
Pola asuh merupakan suatu proses yang ditujukan untuk meningkatkan serta mendukung perkembangan fisik, emosional, social finansial, dan intelektual seorang anak dari sejak bayi hingga dewasa. Pola asuh memiliki arti bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing anak dalam mencapai proses kedewasaan. Pola asuh orang tua adalah suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak, pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berhubungan dengan anaknya.
Penanganan anak mengalami kelebihan berat badan pada usia dini biasanya dikelompokkan pada usia mereka yang mengalami kelebihan berat badan dengan trik khusus berupa pengawasan pada makanannya, sehingga makanan yang dibawa dari rumah juga harus sesuai takaran. Selanjutnya aktivitas anak diberikan porsi yang lebih banyak, dengan diajak bermain-main dan berolahraga. anak yang kelebihan berat badan seharusnya dipisahkan dari teman yang lain, misalnya dia dari rumah diajak ke sekolah dengan jalan kaki, kemudian ketika dia pulang sekolah dicarikan jalan yang agak jauh.
Orang tua harus membuat peraturan agar anak senantiasa tertib, artinya biasakan agar anak makan di meja makan bukan di depan televisi atau komputer. banyak orang akan tidak menyadari berapa banyak makanan yang sudah disantapnya bila dia makan sambil menikmati tayangan televisi atau didepan Komputer. Orang tua memainkan peran penting dalam mencegah anak dari kelebihan berat badan, kita dapat menggalakkan pola makan sehat dengan meningkatkan “jumlah makan bersama”, yaitu dengan menyediakan makanan sehat, serta mengurangi ketersediaan minuman manis dan minuman bersoda. kita juga dapat membantu anak kita yang kelebihan berat badan dengan meningkatkan aktivitas fisik atau yang lainnya. orang tua adalah contoh yang aktif secara fisik untuk anak-anaknya.
Penulis
Nurwahidah Nasution
(Mahasiswa FITK Prodi PIAUD UIN Sumatera Utara)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar