Strategi Bank Syariah Dalam Kondisi Covid 19
Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan salah satu lembaga keuangan dengan kontribusi besar pada perekonomian Indonesia. Pandemi Coronavirus Disease-19 (COVID-19) menyebabkan berbagai sektor khususnya ekonomi terdampak. efek pandemi terhadap ekonomi Indonesia, dampak pandemi terhadap BSM, dan peran BSM bagi perekonomian di masa pandemi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi berdampak pada sektor investasi, perdagangan, transportasi, dan pariwisata. Kegiatan intermediasi BSM mengalami peningkatan dan berhasil menghasilkan laba. Pandemi berdampak postif bagi transaksi digital BSM seperti peningkatan jumlah pengguna Mandiri Syariah Mobile, peningkatan transaksi digital, dan peningkatan pembukaan rekening online. Peran BSM di masa pandemi meliputi restrukturisasi pembiayaan nasabah, bantuan sosial, pemaksimalan program corporate social responsibility (CSR), penerapan protokol kesehatan, dan pengalihan kegiatan bank menjadi berbasis digital.
Langkah tersebut juga sejalan dengan kebijakan stimulus yang digulirkan pemerintah untuk meringankan pihak-pihak yang terdampak pandemi Covid-19 .
Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat menyebut bahwa industri dan perbankan syariah ikut turun tangan dalam membantu meminimalisir dampak pandemi Covid-19.
"Bank Syariah Mandiri (BSM) memberikan 2.500 APD dan masker ke rumah-rumah sakit yang membutuhkan karena garda terdepan adalah para dokter dan paramedis," ujar Sutan dalam video virtual di Jakarta, Rabu (2/12/2020).
Adapun pengakuan Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan kinerja keuangan industri perbankan syariah di tengah pandemi covid-19 lebih baik dibandingkan dengan capaian industri perbankan konvensional. Utamanya soal penyaluran pembiayaan atau kredit.
Per Desember 2020, total kredit yang disalurkan perbankan syariah mencapai sebesar Rp394,6 triliun atau tumbuh 8,08 persen . Sementara pembiayaan yang disalurkan industri perbankan secara nasional per Desember 2020 sebanyak Rp5.482,5 triliun atau terkontraksi sebesar minus 2,7 persen .
"Di dalam masa pandemi ini dibandingkan dengan perbankan nasional kita bahwa pembiayaan yang diberikan perbankan syariah masih tumbuh dengan sangat membanggakan cukup tinggi. Hal itu tentunya saya mengapresiasi kerja keras dari seluruh pemangku kepentingan termasuk perbankan yang di tengah pandemi kita masih mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik," ucap Heru dalam Launching dan Konferensi Pers Roadmap RP2SI 2020-2025 secara virtual, Kamis, 25 Februari 2021.
Adapun total aset keuangan syariah (tidak termasuk saham syariah) pada Desember 2020 mencapai sebanyak Rp1.802,86 triliun dengan pangsa pasar 9,89 persen dari keuangan secara keseluruhan. Keuangan konvensional masih mendominasi dengan pangsa pasar aset keuangan mencapai 90,11 persen.
Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah juga telah mencapai Rp475,5 triliun atau tumbuh 11,80 persen . Pencapaian tersebut dibarengi oleh perbaikan Non Performing Financing (NPF) gross perbankan syariah yang berada pada level 3,08 persen di Desember 2020.
"Di risiko kredit kita juga masih mencatat bahwa NPF gross maupun NPF nett masih terkendali dengan rasio sekitar 3,08 persen, ini lebih baik prestasinya dibanding pada posisi yang lama tahun lalu. Tahun lalu mencatatkan NPF kita 3,11 persen sementara di posisi akhir Desember 2020 turun menjadi 3,08 persen. Demikian juga posisi nett-nya yang turun dari 1,89 persen menjadi 1,70 persen sehingga risiko kredit ini terkendali dengan baik dengan tren yang menurun,"
Dari sisi rasio intermediasi, meskipun mengalami penurunan akibat adanya pandemi covid-19, namun masih tetap mencatatkan pertumbuhan yang positif. Untuk itu ia meminta agar pimpinan perbankan syariah terus mendorong kinerja rasio intermediasi guna menarik perhatian masyarakat terhadap bank syariah.
"Kami minta pimpinan perbankan untuk terus mendukung, menjaga perbankan syariah kita supaya di tahun-tahun penuh tantangan ini kita ingin mencatatkan bahwa perbankan syariah kita semakin dilihat orang untuk menjadi tempat bagaimana masyarakat kita melakukan transaksi-transaksinya melalui bank syariah,".
Dengan peluncuran Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia (RP2SI) 2020-2025, Heru berharap industri perbankan syariah di Indonesia dapat meningkatkan perannya terhadap perekonomian nasional.
"Kita juga terus mencermati perkembangan ini, dan kita harapkan pada tahun-tahun berikutnya dengan peluncuran roadmap ini kita harapkan bahwa peran bank syariah ini akan semakin besar pada tahun-tahun berikutnya," .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar