PERMA BAKTI

Adalah saya seorang guru dari Borneo, Anak seorang petani dari Sebuah desa nuuun jauh di pulau sumatera, dekat bukit barisan desa itu terletak. Saya mer...

Selengkapnya
Navigasi Web

Awali dengan yang Sempurna

#Tantangan Gurusiana Tantangan hari ke-36

Awali dengan yang Sempurna

Setiap kali akan melaksanakan kegiatan keagamaan di pagi hari, kegiatan sholat zuhur dan ashar di sekolah kami, saya selalu menjadi yang “mengoprak-oprak” siswa yang masih bersembunyi di kelas. Hal ini memang perlu dilakukan untuk mulai membentuk kesadaran siswa akan kewajibannya akan perintah Allah, yaitu sholat. Jika tidak dimulai dengan sebuah paksanaan, maka bisa jadi para siswa akan merasa bahwa perintah itu tidak harus dilaksanakan dengan cara tepat waktu, bisa dilakukan di rumah atau bahkan bisa jadi dianggap tidak dikerjakan pun tidaklah mengapa.

Kegiatan saat mulai masuk sekolah, pukul 07.00 Wita adalah kegiatan keagamaan, yang non muslim ke ruangan agamanya masing-masing dengan didampingi oleh guru agamanya masing-masing yang telah diperintahkan dan di SK kan oleh Kepala Sekolah. Yang Muslim segera menuju ke mushalla siswa perempuan dan mushalla siswa laki-laki.

Kegiatan keagamaan untuk yang non muslim adalah membaca kitab dan memahami isi kitab, dan penjelasan tentang yang dibaca oleh gurunya. Sehingga diharapkan dengan membaca kitab dengan pemahamannya yang baik akan perintah agamanya, maka siswa non muslim juga akan melaksanakan kegiatan keagamaan dengan baik.

Kegiatan siswa muslim setiap pagi adalah sholat duha dan membaca alquran bersama-sama. Saya mendampingi siswa yang sedang berwudlu, kadang dan sering terjadi, bahwa kesadaran akan pentingnya wudhu itu masih sangat kurang. Hal ini terlihat bahwa banyak siswa yang melakukan wudlu dengan cara sembarangan. Banyak yang belum melaksanakan cara melakukan wudlu dengan benar. Maka untuk itu saya memperhatikan cara mereka berwudlu, lalu ketika masih ada yang belum dilakukan dengan baik, terutama yang wajib-wajib, maka saya akan memintanya untuk berwudlu kembali. Setiap akan kegiatan keagmaan saya selalu berdiri di tempat wudlu dan memperhatikan mereka berwudlu. Sampai sekarang ini saya masih melakukan itu dan para siswa telah memahami ketika saya berdiri di dekat tempat wudlu, maka mereka akan melakukan wudlu dengan sebaik-baiknya. Namun saya tetap melihat dengan seksama ketika mereka berwudlu.

Mengapa penting bagi saya untuk menertibkan dan melihat mereka berwudlu?. Karena kegiatan sholat dimulai dengan wudlu yang benar. Jika dari wudlunya tidak sempurna, maka bagaimana sholatnya akan dilakukan dengan baik pula. Bagaimana sholatnya akan sah, jika pengantar untuk sholat saja sudah tidak sempurna. Dalam wudlu ada hal wajib yang harus dilakukan dan ada yang sunat. Yang wajib itu harus dilakukan dengan baik. Yang wajib itu adalah 1) niat. Yaitu kesengajaan dan kemantapan hati untuk berwudlu dalam rangka melaksanakan perintah Allah. Dalam hal niat, saya berprasangka baik kepada siswa saya, karena merka pasti telah menghafal dan memahami makna niat. 2) Membasuh wajah. Yang termasuk wajah dalam batasan yang wajib adalah mulai dari bagian atas dahi hingga pangkal dagu dan dari daun telinga kanan sampai daun telinga kiri. Di dalam hal membasuh muka inilah kadang banyak yang belum memahami dengan baik. Masih banyak yang membasuh muka dengan serampangan sehinga yang basah hanya bagian depan saja, tidak sampai ke dekat telinga kanan dan kiri. Jika hal ini saya lihat, maka pasti akan saya minta untuk mengulang wudlunya. 3) Membasuh tangan sampai ke siku. Ini pula yang kadang sangat banyak terjadi kesalahan. Banyak yang pakai baju lengan panjang tidak melipat lengan bajunya sampai atas siku. Maka pada saat wudlu, hanya bagian bawah dari tangannya yang dibasahi, tidak sampai ke siku, atau kadang yang basah hanya bagian depan saja, sehingga ketika melihat hal itu sekalilagi saya akan meminta nya untuk mengulang. 4) mengusap kepala. Untuk hal ini banyak pendapat dan karena itu bagi saya siswa harus mengusap kelapanya dan kelihatan basahnya rambut. Bagian depan sampai ke atas basah. 5) Membasuh kedua kaki sampai ke mata kaki. Ini juga sering terjadi kesalahan, karena banyak yang hanya membasahi kaki bagian depan, tidak sampai kepada tumitnya.Jika hal itu terjadi maka sayapun akan meminta untuk mengulangi. 6) Selanjutnya, semua itu di lakukan dengan tertib dan berurutan, tidak boleh tidak berurutan.

Saya sangat memperhatikan hal-hal kecil yang akan mempengaruhi kegiatan ibadah selanjutnya. Itulah sebabnya saya selalu memperhatikan kegiatan berwudlu para siswa. Selanjutnya setelah masuk ke mushalla, pada saat akan memulai sholat duha, imam meminta untuk meluruskan dan tertib, tidak bicara sendiri dan mengganggu temannya.

Kegiatan keagamaan selesai dilaksanakan, sebelum masuk ke kelas, saya mengingatkan untuk melakukan wudlu dengan benar sehingga semua ibadah akan sempurna dan menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Aamiin. Selamat belajar dan tetaplah belajar sampai bisa.

Tgl 19 Februari 2020

Tangangan gurusiana hari ke-36

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post