PERMA BAKTI

Adalah saya seorang guru dari Borneo, Anak seorang petani dari Sebuah desa nuuun jauh di pulau sumatera, dekat bukit barisan desa itu terletak. Saya mer...

Selengkapnya
Navigasi Web

HANY

#Tantangan Gurusiana Tantangan hari ke-26

HANY

Desember 2017, Saya menjadi tim rekrutment untuk mencari seorang guru untuk Mata Pelajaran PPKn. Karena di kota kecil saya tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan, maka pihak yayasan memperlebar jangkauan ke provinsi dengan bekerja sama dengan universitas di Provinsi kami, Proses tes awal telah dilakukan sesuai dengan baik dan telah tentukan siapa saja yang mengikuti tahapan praktek mengajar dan wawancara.

Pada hari yang telah ditentukan, tim rekrutmen berangkat menuju Ibu Kota Provinsi untuk melakukan seleksi. Kami tim berjumlah 3 orang, satu dari pihak Yayasan, satu dari administrasi, dan saya dari guru. Semua persiapan dilakukan untuk pelaksanaan, mulai dari mengecek ruangan, dan kesiapan berkas, dan kesiapan peserta. Dari sejumlah peserta yang mengikuti tes tahap awal, tersisa 6 orang yang sampai pada tahap praktek mengajar dan wawancara.

Setelah semua siap, kami akan memulai praktek mengajar dan wawancara. Kami mulai dengan mengundi peserta, siapa yang akan mendapat giliran pertama. Setelah diundi, maka dimulailah dengan peserta pertama. Peserta pertama ini adalah seorang mahasiswi yang telah tamat satu tahun sebelumnya, dan sekarang sedang mengajar di TK di Kota Balikpapan. Kandidat memulai proses belajar mengajar dengan kami sebagai muridnya. Ini mengingatkan saya ketika dulu saya juga melakukan hal yang sama pada saat tes di Malang. Maka pada hari ini setelah 15 tahun saya mangajar di Yayasan ini, saya harus melihat bagaimana calon guru mengajar dengan mertode dan model yang terbaru sesuai dengan tuntutan kurikulum terbaru pula. Kandidat melaksanakan praktek mengajar selama 15 menit, dan saya melihat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat. Pertama yang saya lihat adalah apakah antara apa yang dilakukan sesuai dengan apa yang tertauang di RPP.

Proses itu saya perhatikan dengan seksama, sehingga langkah demi langkah yang ditulis saya sesuaikan dengan apa yang dilakukan oleh kandidat. Langka-langkah awal sesuai, namun ketika memasuki langkah untuk kegiatan inti dalam pembelajaran, kadang sering tidak sesuai. Hal ini mungkin juga banyak kita lakukan di kelas yang nyata di sekolah. Kadang RPP tidak sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan apa yang tertulis dengan apa yang dilakukan di kelas. Apakah itu menjadi masalah? Menurut saya itu tidak terlalu menjadi soalan, karena renacana kadang tidak sesuai dengan kenyataan. Materi disampaikan dengan caranya dan kami memperhatikan setiap gerakan dan perkataan sang kandidat. Selain itu juga saya melihat biodata kandidat dan menyesuaikan dengan kemampuannya mengajar di depan tim. Memang agak berbeda dengan ketika mengajar di kelas, karena kami dianggap penguji, maka ada sedikit kekakuan di sana. Kami sangat mengerti akan hal itu, tapi bukan itu esensi yang inginkami lihat. Bagaimana percaya diri kandidat, bagaimana kelancaran dalam berbicara, bagaimana penguasaan materi, bagaimana pengusaan pedagogiknya, bagaimana Bahasa tubuh saat berhadapan dengan siswa, bagaimana cara menjawab pertanyaan, bagaimana raut muka saat menjelaskan atau saat menjawab pertanyaan, semua itu diperlukan bagi seorang guru. Karena akan menghadapi siswa di depan kelas nantinya.

Saat wawancara, banyak pertanyaan yang kami ajukan, terutama saya sebagai wakil guru yang akan menjadi teman kerja nantinya. Pertama saya menanyakan mengapa antara metode yang ditulis di RPP tidak sesuai dengan yang dilaksanakan saat mengajar tadi. Ini pertanyaan tidak terjawab dengan baik oleh kandidat. Hal ini pula sering kita temui dalam pembelajaran sehari-hari di sekolah. Guru-guru membuat RPP, namun pelaksanaan di kelas tidak sesuai dengan apa yang dilaksanakan di kelas. Perangkat pembelajaran itu dibuat semestinya dijalankan di kelas, namun kadang tidak terlaksana dengan baik dan tidak sesuai, karena sering kali di kelas tidak mendukung pelaksanaan RPP. Kendala yang sering terjadi adalah rencana yang ditulis tidak didukung dengan sarana dan kesiapan siswa, bahkan guru sendiri kadang tidak melihat lagi apa yang ditulis di RPP. Sehingga proses belajar mengajar berjalan seadanya dan yang penting siswa belajar dengan baik di kelas.

RPP sekedar perlengkapan administrasi saja. Ketika ada kunjungan dari dinas terkait, atau pengawas, semua administrasi lengkap. Dan ini terkadang menjadi pekerjaan yang berat bagi guru. Mungkinkan sekarang wacana RPP satu lembar itu akan lebih ringan bagi guru yang selama ini telah biasa membuat sedemikian banyak persiapan? Atau menjadi sebaliknya. Oleh karena itu, penguasaan guru tentang model pembelajaran dan menerapkannya adalah suatu keniscayaan, sehingga pada saat pembuatan RPP, antara yang tertulis dengan apa yang dilaksanakan di dalam kelas singkron. Kurikulum 2013 menganjurkan untuk menerapkan beberpa model pembelajaran, namun dalam prakteknya apakah itu semua dilaksanakan? Tidak semuanya melaksanakan, mengapa hal itu terjadi? Karena paradigma yang sangat sulit untuk diubah. Kewajiban siapa melatih guru dalam menerapkan model pembelajaran? Memang belum tuntas penguasaan tentang hal itu. Saat masih kuliah, apakah semua dibahas dengan tuntas?, Sebatas teori dan teori, apakah pernah dipraktekkan dengan baik dan sampai pemahaman dan penguasaan model dan metode sudah baik? Ini sebuah pertanyaan.

Dari hasil rekrutmen kami mendapatkan beberapa nama yang baik untuk dikami pilih menjadi guru di Yayasan. Setalah kami diskusikan kelebihan dan kekurangan yang ada, kami memberi rekomendasi untuk memilih salah satu di antara kandidat. Yayasan memutuskan untuk memilih kandidat nomor 3 yang baru selesai kuliah. Tapi menurut kami kemampuannya dalam pengelolaan kelas dan penguasaan materi baik. Hanya saat telah terjun di dunia nyata, nanti pasti aka nada pembinaan dari guru senior dan kepala sekolah.

Sebut saja kandidat itu bernama Hany. Hany adalah sosok yang ceria, dan polos apa adanya, namun memiliki memiliki kelebihan dalam berinteraksi dengan audien. Dari sisi nilai akademik sangat baik, keikutsertaannya dalam berbagai organisasi menempa Hany menjadi sosok yang gigih dan pekerja keras. Melihat latar belakang itu pulalah akhirnya keputusan jatuh pada Hany.

Bulan Januari, pada semester 2 Hany mulai mengajar di SMP Yayasan. Saya dan teman-teman menyambut Hany dengan tangan terbuka, sangat welcome. Karena Hany sosok yang mudah bergaul dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, maka dengan mudah pula Hany diterima di lingkungan barunya. Keakraban itu terjalin dengan baik. Kegiatan-kegiatan di sekolah diikutinya dengan baik pula, sampai pada hari ulang tahun Yayasanpun Hany ikut menari bersama para seniornya yang “kocak”. Karena itulah kami semakin baik dan semakin akrab sehingga menjadi teman di sekolah dan teman di luar sekolah. Kadang teman-teman mangajaknya jalan-jalan ke sana ke sini. Semakin terjalin hubungan baik antara Hany dengan teman-teman.

Keakraban di luar sekolah kadang dipandang oleh sebagian guru sebagai sesuatu yang berlebihan, namun itulah keakraban, mengapa harus diiri? Mengapa harus dibenci? Biarlah mereka berakrab ria, asalkan tidak melakukan hal-hal yang aneh yang akan merusak nama baik sekolah. Kalau pergi makan bersama-sama apakah itu salah, toh beramai-ramai. Di tempat mereka kongko kongko pun mereka kadang membicarakan masalah di sekolah yang itu sering mendapatkan jalan keluar. Keakraban dan persabahatan tidak bisa dibendung.

Ada sekitar 9 orang guru yang akrab dan sangat akrab malah, sehingga merka seperti mengelompok di antara guru-guru. Tapi itu hanya pendangan orang lain, pada dasarnya semua adalah teman, dan rekan kerja. Sehingga mereka itu bagaikan minyak di atas air, selalu bersama dalam semua kegiatan di sekolah, Maklum mereka masih muda dan dunia mereka ini beda dengan dunia para senior yang lebih lama, istilah sekarang “Guru Jaman Now”.

Tudak terasa hampir setahun Hany bersama kami di sini, sampai memanggil teman yang agak senior dengan panggilan “Mak” itu bukti keakraban diantara teman-teman semua. Sampai suatu saat Hany melamar CPNS di daerah kelahirannya. Yayasan tidak melarang Hany untuk melamar, karena itu hak Hany. Dan proses untuk melamar dan lain-lain dijalani dengan baik oleh Hany. Dan pada akhirnya Hany dinyatakan lulus CPNS di sana.

Saat perpisahan dan melapaskan Hany tiba, sekolah membuat acara untuk melepas Hany. Sebuah kata sambutan dari Pimpinan, bahwa semua sudah ada jalannya masing-masing, namun persahabatan yang telah terjalin jangan sampai terputus. Hany pun menyampaikan hal yang senada dengan itu, bahwa ilmu dan pengalaman di sekolah ini sangat berharga untuk bekal di tempat yang baru nanti. 9 sahabat hany pun harus rela berjauhan dengan sahabat yang selama ini sudah menjadi saudara di sini. Setelah itu hubungan merekapun berjalan baik walaupun hanya sebatas videocall saat 8 sahabatnya bertemu dan kongko-kongko. Semoga Hany sukses di tempat yang baru. Saat pertemuan terakhir sebelum Hany menginggalkan kota kami, 8 sahabatnya berjanji, jika nanti Hany menikah mereka akan datang ke rumah Hany walaupun jaraknya jauh. Itu janji mereka saat perpisahan dengan Hany.

Suatu hari Hany mengabarkan pada teman-temannya bahwa Hanya akan menikah pada bulan Februari tanggal 02 bilan 02 tahun 2020. Waw.. tanggal cantic Hany, kata teman-temannya. Teringat janji temannya kala itu untuk datang saat Hany menikah. Maka teman-temannya sesungguhnya sudah menyiapkan diri untuk ke rumah Hany, namun kendala ijin yang tidak mungkin karena banyak dan sedang waktu efektif belajar. Hany memahami itu dan Hany tidak menuntut janji itu untuk tertunaikan, namun Hany saja yang akan datang ke sini. Jadi tidak usah datang jah-jauh, doakan saja semoga acara lancar dan Hany bisa datang ke sini.

Para sabahat sepakat untuk tidak ke rumah Hany, namun mereka akan menjamu Hany di sini. Rencana diatur demi menyambut Hany, Mulai dari dulu Hany ingin wisata ke pulau di tengah laut yang menjadi destinasi kunjungan para pengunjung di kota kami. Pulau itu bernama “Beras Basah”. Teman-temanya bersepakat untuk mengajak Hany ke sana, maka semua persiapan dilakukan. Hany dibookingkan Hotel, di Hotel Pesona Bukit Sintuk Namanya.

Hari dimana Hany datang pun tiba. Teman-teman sudah siap dengan ajakannya, namun saying beberapa teman tidak bisa ikut Karen alasan tertentu, sehingga ada yang kurang. Kecewa pasti, namun tidak mungkin memaksakan diri ikut kalau ada halangan. Tanpa satu teman tak apalah yang penting acara harus terlaksana demi sahabat Hany. Perjalanan ke tengah laut menuju pulau itu ditempuh sekitar 40 menitan. Menelusuri laut dan sampai dengan suasana yang redup, karena menjelang sore. Pantai yang bersih dan itu sangat indah untuk dinikmati, air laut yang jernih sangat menggoda untuk berenang. Menikmati keinginan Hany yang sedarilama didamba menjadi kenyataan, maka nikmatilah kebahagiaan itu Hany.

Dan mala mini rencana mereka akan kumpul-kumpul di rumah salah satu sahabat Hany. Sebelum besok Hany dan suami berangkat ke rumah mertuanya di kota sebelah. Selamat berbahagia Hany, semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah. aamiin

Tantangan Gurusiana hari ke 26 , 9 Januari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post