PERMA BAKTI

Adalah saya seorang guru dari Borneo, Anak seorang petani dari Sebuah desa nuuun jauh di pulau sumatera, dekat bukit barisan desa itu terletak. Saya mer...

Selengkapnya
Navigasi Web

Nay

#Tantangan Gurusiana Tantangan hari ke-27

Nay

Sore tanggal 9 Februari 2020, dering telepon, mengagetkan saya karena nomor yang tertera di layar telepon tidak saya kenal, beberapa saat saya hanya mendiamkan, namun karena takut itu penting, maka sayapun menjawab panggilan itu.

“Hallo, Assalamu alaikum Pak, Mohon maaf mengganggu istirahat Bapak”

“Iya , Halo, Ibu. Maaf dengan siapa ini Bu?”

“ Saya tantenya Nay, Mau mengizinkan kalau besok, senin, Nay tidak bisa iku belajar, karena Ayahnya meninggal barusan pak”.

“Mhn maaf ini Nay yang mana ya bu?”

“Oh sebentar pak, ini Nay mau bicara sendiri”.

Telpon kemudian diberikan ke Nay

“Hallo pak, ini saya pak”.

“Iya nak, ini Nay kelas 9 kan, Bagaimana nak?”

“Iya pak, bapak saya meninggal, jadi saya bessok tidak sekolah dulu”

Saya kaget betul-betul kaget, Karena orang tuanya Nay masih muda dan aktif dalam kegiatan kami. Saya kemudian menguatkan Nay untuk bersabar dan menerima keputusan Yang Maha Kuasa.

“Iya pak, terima kasih banyak”.

Telpon kemudian dikembalikan ke tantenya.

“Halo bapak, terima kasih bapak atas izinnya”.

“Iya bu, semoga Nay sabar dan tegar. Titip salam untuk Nay ya bu”.

“Iya pak terima kasih, Wassalamu alaikum”

“Waalaikum salam”.

Masih tidak percaya dengan apa yang saya beru terima, saya kemudia membuat berita di group WA, untuk mengabarkan ke teman-teman bahwa salah satu orang tua wali murid kita meninggal.

Akhirnya teman-teman banyak yang berdatangan ke rumah duka, untuk menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.

Pagi senin, kegiatan kami di sekolah adalah “Baca Hening”. Sebelum dimulai kegiatan saya menyampaikan kepada semua siswa bahwa kemaren orang tua temankalian telah di[anggil oleh Allah SWT, untuk menghadapNya, mari kita doakan semoga beliau husnul khatimah, dan diterima disisiNya Yang Mulia. Kita kirimkan doa dengan menbaca surat alfatihah untuk arwah beliau orang tua Nay

Setelah kegiatan baca hening, dilanjutkan dengan sholat duha, selesai sholat duha, kami juga mengirimkan doa untuk arwah bapaknya Nay.

Selesai sholat Duha, semua teman sekelasnya Nay, saya ajak berkunjung takziah, ke rumah duka yang tidak terlalu jauh dari sekolahan. Dengan diteman beberapa guru, teman-teman sekelas Nay, datang berkunjung ke rumah Nay untuk menguatkan hati Nay untuk sabar dan ikhlas.

Sampai di rumah Nay, nampak Nay menyambut kami di depan pintu, dengan berpakaian serba hitam, Nay menyalami semua teman-temannya yang datang bertakziah.

“Nay, kami semua turut berbela sungkawa atas kepergian ayahandamu”

“Kami semua turut merasakan bagaimana sedihnya ditinggal orang yang sangat kita cintai”

Nayla tidak mampu menjawab semua belasungkawa teman-temannya, Nay hanya mengangguk dan menangis. Kesedihan yang Nay rasakan pastilah sangat mendalam. Ayahnya yang selama ini sangat dia cintai karena ayahnya juga sangat menyayangi Nay. Hubungan antara ayah dan anak yang sangat baik, sangat mesra, harus terhenti di tengah jalan karena ayahnya telah dipanggil oleh Allah SWT. Tentu Allah SWT yang lebih mengetahui rencana yang telah direncanakan Allah untuk Nay sepeninggal ayahnya. Nay selalu berdampingan dengan ibunya saat menerima tamu yang takziah. Ibuknya pun tidak mampu menyembunyikan kesedihan karena ditinggal suami tercintanya.

Kami kemudian duduk di dekat jenazah ayahnya Nay, dan saya kemudian mengambil surat Yasiin yang telah disediakan di sana, dan semua teman Nay, juga mengambil buku yasiin dan kami pun mulai membacanya dengan niat pahala untuk almarhum ayahnya Nay. Gema bacaan surat yasiin dan tahlil, bergema di rumah Nay, semoga Allah SWT memberikan kelapangan kubur dan ditempatkan di tempat yang mulia di sisiNya, aamiin.

Pembacaan surt yasiin dan tahlil telah selesai dibaca dan suasana langsung hening. Semua terharu melihat ketegaran Nay dan ibunya, yang selalu berusaha menyapa setiap pelayat yang datang ke rumah duka.

Kepala Sekolah kami memulai sambutannya dengan salam. Dalam sambutannya, kepala sekolah menyampaikan beberapa hal, bahwa semua yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, maka mari kita ikhlaskan kepergian almarhum, semoga beliau husnul khatimah. Bahwa kedatangan kami ke sini untuk memberi semangat kepada Nay, untuk tidak berlarut dalam kesedihan. Sebentar lagi akan ujian, maka ayo Nay, tunjukkan kepada ibu dan adik-adik bahwa Nay bisa berhasil dengan baik. Bahwa teman-teman Nay datang ini untuk turut berbelas sungkawa, semua teman Nay ikut merasakan kesedihan Nay, tapi sekali lagi boleh bersedih, namun harus mengikhlaskan kepergian beliau almarhum. Terakhir kepala selolah menyampaikan permohonan maaf karena yang ikut takziah hanya satu kelas. Tapi ini mewakili teman-teman Nay di sekolah.

Karena masih banyak pelayat yang berdatangan, kami pun berpamitan kepada Nay dan Ibunya. Sekali lagi smeua siswa yang ikut bersalaman dan berpelukan dengan Nay, isak tangis keluar lagi dari Nay dan teman-temannya, yang sabar ya Nay, kami semua mencintaimu. Semoga Nay tegar dan tetap semangat ya, kata seorang ibu guru sembari berpelukan dengan Nay.

Setelah semua siswa selesai bersalaman, kamipun pamit untuk kembali ke sekolah. Semoga Arwah almarhum diterima di sisiNya, dan semua amal ibadahnya diterima sebagai amal sholeh, aamiin. Selamat tinggal Nay, semoga Nay sehat selalu, aamiin.

Tanggal 10 Februari 2020

Tantangan hari ke 27

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post